Paus Fransiskus Sebut Serangan Israel di Jalur Gaza Merupakan Aksi Terorisme

Paus Fransiskus menggambarkan bahwa serangan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza merupakan bentuk aksi terorisme.

Editor: Abdul Rosid
Filippo MONTEFORTE
Paus Fransiskus menggambarkan bahwa serangan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza merupakan bentuk aksi terorisme. 

TRIBUNBANTEN.COM - Paus Fransiskus menggambarkan bahwa serangan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza merupakan bentuk aksi terorisme.

Hal tersebut diucapkan Paus Fransiskus saat menelpon Presiden Israel Isaac Herzog pada akhir Oktober lalu.

Dalam panggilan telepon tersebut, Paus menggunakan kata "terorisme" untuk menggambarkan serangan Israel di Jalur Gaza.

Baca juga: Israel Rampok Uang Warga Gaza hingga Rp 20 M saat Invasi, Berdalih Uang Ganti Rugi Serangan Hamas

"Dilarang menanggapi teror dengan teror,” kata Paus Fransiskus kepada Herzog, ungkap seorang pejabat senior Israel dalam laporan yang dipublikasikan Washington Post, Kamis (30/11/2023).

Herzog pun menjawab perkataan Paus tersebut bahwa Israel melakukan “apa yang diperlukan di Gaza untuk membela rakyatnya sendiri.”

"Mereka yang bertanggung jawab memang harus dimintai pertanggungjawaban, tapi bukan warga sipil,” tegas Paus.

Menurut Washington Post, pembicaraan telepon antara Herzog dan Paus tersebut pada akhirnya tidak dipublikasikan karena Israel merasa ucapan Paus yang menyebut aksi Israel di Gaza sebagai “tindakan terorisme,” adalah hal yang sangat “buruk”

Vatikan sendiri menolak untuk mengklarifikasi apakah Paus secara terbuka atau pribadi menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai “terorisme". Namun dalam sebuah pernyataan, mereka mengakui memang ada panggilan telepon antara Paus dan Herzog.

“Panggilan telepon tersebut, seperti panggilan telepon lainnya pada hari yang sama, dilakukan dalam konteks upaya Bapa Suci yang bertujuan untuk membendung gravitasi dan ruang lingkup situasi konflik di Tanah Suci,” kata mereka.

Sementara itu, seorang juru bicara di kantor kepresidenan Israel menolak mengomentari laporan tersebut.

"Kami tidak cenderung merujuk pada percakapan pribadi," ucap mereka.

Seperti yang diketahui, Israel melancarkan agresi militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.

Sejak itu, bencana kemanusiaan ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah Gaza tersebut. Sedangkan korban tewas resmi di pihak Israel mencapai 1.200 orang.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved