Gempa Banten

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5,9 di Bayah Banten, Warga Diimbau Tetap Waspada

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gampa megnitudo 5,9 di Bayah, Banten.

Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gampa megnitudo 5,9 di Bayah, Banten. BMKG memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, di mana gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kedalaman menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia, yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia. 

Gempa bumi berdasarkan kedalamannya, tercatat 89 persen atau 1432 kejadian gempabumi terjadi pada kedalaman dangkal dibawah 60 kilimeter Kemudian dan 10 persen atau 163 kejadian gempabumi terjadi di kedalaman menengah 60 sampai 300 kilometer.

"Serta 1 persen atau 14 kejadian gempabumi di kedalaman dalam diatas 300 kilometer," kata Suwradi.

Suwardi menambhkan, gempabumi yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat Banten sebanyak 14 kali.

Namun hanya satu kejadian gempabumi yang berepisenter di luar wilayah Provinsi Banten yakni pada tanggal 14 April 2023 dengan magnitudi 6.9 Kota TubanJawa Timur.

Dari peta aktivitas gempabumi, lanjut Suwardi, paling aktif terjadi di Provinsi Banten adalah Zona A yakni terusan sesar semangko, patahan Ujung Kulon.

Kedua di Zona B yakni Patahan Cimandiri, dan Patahan Pelabuhan Ratu, dan Zona Megathrust.

"Wilayah pesisir di Provinsi Banten memiliki potensi terdampak tsunami yang dibangkitkan dari faktor tektonik atau gempabumi kuat di zona subduksi dan non tektonik yakni erupsi vulkanik dan longsoran di laut," tandas Suwardi.

Cerita Warga

Sejumlah warga di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, berhamburan keluar rumah saat gempa 5,9 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, pada Rabu (3/1/2023).

Magfira warga Desa Darmasari, Kecamatan Bayah mengatakan, getaran gempa cukup besar dirasakan warga karena pusat gempa berada di Barat Daya Bayah dengan kedalaman 74 Km.

"Kerasa lumayan keras, orang-orang juga panik karena kerasa banget. Bahkan ada yang lari ke luar rumah, tapi sekarang sudah biasa aja," singkat Magfira dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Bayah Banten, Tapi Tak Berpotensi Tsunami

Sementara Kepala Desa Bayah Timur, Rafik Rahmat mengungkapkan, getaran gempa yang terjadi pada Rabu sekira pukul 07.54 terasa sekira 2 detik oleh warga.

"Warga sempat lari keluar rumah, karena kaget sebab biasanya kecil, tapi ini agak gede," kata Rafik.

Pun demikian, lanjut Rafik, situasi di wilayah Bayah kembali kondusif. Ia juga belum menerima laporan kerusakan dampak dari gempa tersebut.

"Kondisinya masih aman, belum ada laporan kerusakan. Walaupun sempat membuat warga panik," ujar dia.

Citizen Stories

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved