Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya Ada 2 Paslon, Tim Pemenangan Capres Tuding KPU Tak Profesional

Ketua Tim Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) Banten Gembong R Sumedi menilai KPU tidak profesional.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi Surat Suara 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG -Ketua Tim Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) Banten Gembong R Sumedi menilai KPU tidak profesional.

Pernyataan itu disampaikan terkait KPU Banten menggelar simulasi pemungutan suara yang hanya mencantumkan dua pasangan capres-cawapres di contoh surat suara.

Padahal, capres-cawapres pada Pemilu 2024 berjumlah tiga pasangan. Yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Baca juga: Janggal, Surat Suara Simulasi Pencoblosan Pilpres hanya Ada Dua Paslon: Tak Ada Paslon Nomor Urut 3

"Mestinya kalau dia profesional begitu ada temuan begini langsung diubah," kata Gembong saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (5/1/2024).

Gembong juga menyayangkan hal tersebut. Sebab kata dia, jika contoh surat suara hanya mencantumkan dua pasangan calon akan membuat masyarakat bingung.

"Ini kan pasti menimbulkan polemik, enggak peka KPU ini meskipun kondisi itu tidak ada tulisan 1, 2 dan 3 nya. Tapi kan dua paslon ini menunjukan KPU lalai," ujar dia.

Sementara Direktorat Isu Strategis dan Narasi Politik TPD Provinsi Banten Ganjar-Mahfud, Yeremia Mendrofa juga menilai KPU tidak profesional.

Menurutnya, simulasi pemilu yang hanya mencantumkan dua paslon bisa menimbulkan persepsi yang salah pada masyarakat.

"Simulasi ini menimbulkan persepsi di masyarakat yang gaduh, sehingga KPU perlu lakukan evaluasi dengan simulasi yang semestinya yakni mencantumkan tiga paslon," ucapnya.

Menurutnya, simulasi Pemilu 2024 menjadi sarana pendidikan untuk memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang tata cara memilih.

"Kalau simulasinya dilaksanakan tidak benar, bagaimana nanti jalannya pemilu. Ini akan membingungkan masyarakat saat pemilihan," katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan, tidak bisa membenarkan alasan KPU yang berdalih sudah mencetak kertas suara simulasi sebelum ada penetapan paslon.

Baca juga: Simulasi Pencoblosan Pilpres Hanya 2 Paslon dan Tak Ada Simulasi Ulang, KPU Sebut Tak Sengaja

"Tidak bisa (dibenarkan). Kalau cetak (contoh surat suara) sebelum (ada paslon) itu salah. Kan yang menetapkan paslon juga KPU," pungkasnya.

Ketua KPU Banten, Mochamad Ihsan menegaskan bahwa surat suara yang dipakai merupakan surat suara yang dirancang khusus untuk keperluan simulasi, sehingga tidak menggunakan simbol, warna dan unsur lain yang melekat pada peserta pemilu yang sesungguhnya.

"Alasannya agar tidak di salahgunakan
untuk membangun persepsi pemilih untuk memilih calon tertentu," katanya dalam siaran pers tentang pelaksanaan simulasi.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved