Warga Cilegon Jadi Korban Penipuan Modus Pemberian Bansos UMKM dari Kemensos RI

Nuraeni, seorang relawan sosial warga Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon mendatangi kantor Dinas Sosial Kota Cilegon, Senin (5/2/2024).

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
TribunBanten.com
Nuraeni, seorang relawan sosial warga Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon mendatangi kantor Dinas Sosial Kota Cilegon, Senin (5/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Nuraeni, seorang relawan sosial warga Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon mendatangi kantor Dinas Sosial Kota Cilegon, Senin (5/2/2024).

Kedatangannya ke sana untuk mengadukan soal adanya dugaan penipuan pemberian bantuan sosial untuk para pelaku UMKM.

Nuraeni mengaku menjadi korban bantuan sosial UMKM oleh salah satu oknum yang mengaku sebagai petugas dari Kementrian Sosial RI Perwakilan Provinsi Banten bernama Ahmad Riyan Wahyudi (ARW).

Baca juga: Akal Bulus Pegawai Bank Banten yang Tilep Dana Operasional Rp6,1 Miliar: Buat Laporan Keuangan Palsu

"Saya bertemu pak Ryan ini di UMKM, karena dia sering ada di acara-acara UMKM, dia mengaku petugas dari Kementrian Sosial RI perwakilan Provinsi Banten," ujarnya saat ditemui di kantor Dinsos Kota Cilegon, Senin (5/2/2024).

Kepada Nuraeni, pelaku mengaku sebagai petugas yang bertanggung jawab mendata penerima bansos di wilayah Banten.

Selain mendata para UMKM, kata dia, pelaku juga mengaku sebagai petugas yang mendata bantuan bagi penyandang disabilitas, lansia, balita hingga ibu hamil.

"Kebetulan dia meminta untuk mendata pelaku UMKM kecil, khususnya lansia, janda dan yatim se-Kabupaten Serang dan kota Cilegon," ujarnya.

Dalam bantuan itu, kata dia, setiap keluarga penerima manfaat (KPM) dijanjikan akan mendapatkan bantuan uang tunai senilai Rp 2,4 juta.

Atas hal itu, Nuraeni kemudian mendata sejumlah UMKM secara langsung di wilayah Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.

Kepada wartawan, alasan dirinya mendata langsung tanpa meminta data kekelurahan setempat karena atas permintaan pelaku.

"Takutnya salah sasaran katanya, kalo ke relawan kan tau, bisa tepat sasaran yang dapat siapa, jadi kita bener-bener mendata pelaku UMKM yang bener-bener perlu dibantu," jelasnya.

Khusus untuk Kota Cilegon Nuraeni mengaku telah menyasar ke para pedagang kecil mulai dari Kecamatan Citangkil, Pulomerak dan Cilegon.

Sementara di Kabupaten Serang, yaitu para pedagang UMKM di Kecamatan Bojonegara, Cikande, Baros dan Serang.

"Total ada 204 UMKM yang bener-bener usahanya kecil yang saya coba ajukan" katanya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved