Pilpres 2024

Ngaku Temukan Pola Kecurangan Baru di Pilpres, Kubu AMIN: Tambah 100 Suara Tiap TPS

Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) menduga terdapat pola kecurangan dalam Pilpres 2024.

Editor: Ahmad Haris
WartaKotalive.com/Yolanda Putri Dewanti
Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto, mengatakan pihaknya sudah memiliki segudang barang bukti kecurangan Pilpres 2024, karena itu secepatnya akan menggugat ke MK. 

TRIBUNBANTEN.COM - Anggota Dewan Pakar Tim Nasional Anies-Cak Imin atau Timnas AMIN, Bambang Widjojanto menduga terdapat pola kecurangan dalam Pilpres 2024.

Bambang Widjojanto menyebut pola kecurangan tersebut berupa penggelembungan sebanyak 100 suara, di tiap Tempat Pemilihan Suara (TPS).

Bambang Widjojanto mengklaim, kecurigaan itu didapatkan, usai melakukan audit forensik terhadap form C1-PPWP yang masuk ke sistem Sirekap.

Baca juga: Update Terkini Real Count KPU Pilpres Sabtu Pukul 10.00, Suara Masuk 64 Persen, Prabowo Masih Unggul

"Sekarang ada pola lain, karena ini sudah ketahuan loncatannya 600, 700, 800 (per TPS), kira-kira di angka itu, sekarang ini kami menduga penambahannya itu dilakukan 100-100 (suara) setiap TPS. Ada pola itu," kata Bambang, Sabtu (27/2/2024).

Bambang menyebut pola ini sebagai bukti dugaan rekayasa pada sistem pengumpulan penghitungan suara. Ia pun mengaku tim IT forensik Timnas AMIN mampu membuktikan hal tersebut.

"Tim IT forensik kami, kita bisa membuktikan bahwa rekayasa sistem itu terjadi," ujar dia yang pernah menjadi pimpinan KPK tersebut.

Bambang juga menduga ada upaya pengaturan (setting) algoritma sistem dalam server KPU untuk memenangkan paslon tertentu.

Dia menuturkan upaya setting itu dilakukan demi memenangkan satu paslon tertentu agar perolehan suara mereka secara otomatis di atas 50 persen.

"Jadi ada yang sudah di-setting, algoritma sistem di-setting untuk pemenangan paslon tertentu yang secara otomatisasi di atas 50 persen," jelas dia.

Bambang juga mengaku telah mengantongi hasil audit forensik terhadap form C1 yang terindikasi terdapat kecurangan.

Dirinya enggan membuka hasil audit forensik form C1 itu. Bambang beralasan form itu nanti malah akan direvisi pihak terkait untuk mengaburkan dugaan kecurangan.

Bambang menegaskan akan membawa seluruh bukti audit forensik ini ke sidang sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi.

"Kenapa ada bagian yang ditutup? karena kalau kami kemudian membuka bagian itu akan ada revisi. juga akan dilakukan forensik lain," tutur dia.

"Jadi kalau terus main-main, forensik ini akan kami buka di depan Mahkamah Konstitusi," imbuhnya.

Baca juga: Pemilu 2024 Makan Korban: Ada 23 Petugas KPPS dan 9 Petugas Linmas Meninggal Dunia!

Selain itu, Bambang mengklaim pihak Timnas AMIN telah dua kali menyampaikan surat ke KPU dan Bawaslu untuk meminta audit sistem sirekap.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved