Omzet Pedagang Kurma di Pasar Induk Rau Kota Serang Ambles, Kalah Saing dengan Toko Online!

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Bulan Ramadan merupakan waktu yang dinanti oleh Sutri (40), warga Trondol, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Sebab, Sutri bisa kembali membuka lapak kurma dan aneka kue kering, untuk berbuka puasa hingga Hari Raya Idul Fitri.

Sutri merupakan pedagang kurma musiman. Dia hanya berjualan ketika bulan Ramadan.

Baca juga: Raih Keberkahan Ramadan, Warga Jakarta Rela Berjualan di Rangkasbitung Lebak Demi Cuan Besar!

Hal itu ia lakukan sudah sejak 10 tahun lalu.

Sutri membuka lapaknya di Blok A Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang.

Setiap pagi hingga sore hari, dia berada di sana.

"Kurma untuk buka puasa," teriak Sutri menawarkan jualannya ke pengunjung PIR, Rabu (13/3/2024).

Kepada TribunBanten.com, Sutri mengaku menjual 8 jenis kurma, mulai dari Tunis Tangkai, Tunis Madu,Tunis Mayra, Azwa, Anggur Madu, Sukari dan Medjol.

"Saya beli kurma ini di Tanah Abang Jakarta," ujar dia.

Sutri mengungkapkan, omzet penjualan kurma dirinya ambles semenjak ada toko online.

Masyarakat sudah jarang berbondong-bondong mendatangi lapaknya untuk mancari kurma.

Baca juga: Sudah Nyetok Kurma? Jangan Lupa Konsumsi saat Sahur, Khasiatnya Sangat Baik untuk Jalani Puasa!

"Dulu mah penjualan dalam sehari itu 3 juta. Sekarang mah ingin dapat 1 juta sehari juga sulit," ungkapnya.

Sutri mengatakan, tak mengerti dunia digital sehingga dia menjual kurma secara konvensional di lapak.

"Saya nggak ngerti yang online-online, belum pernah ada yang mengajari juga. Makanya jualannya seperti ini saja," pungkasnya.