Cerita Pemudik Asal Madura di Terminal Seruni Cilegon, Rela Mudik Lebih Awal untuk Hindari Macet

Sejumlah pemudik asal Kramatwatu, bersiap untuk melakukan perjalanan mudik ke Madura melalui Terminal Seruni, Kota Cilegon, Selasa (26/3/2024).

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
Ahmad Tajudin/TribunBanten.com
Pemudik asal Madura yang rela mudik lebih awal demi menghindari macet. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Sejumlah pemudik asal Kramatwatu, bersiap untuk melakukan perjalanan mudik ke Madura melalui Terminal Seruni, Kota Cilegon, Selasa (26/3/2024).

Para pemudik memilih berangkat lebih awal, demi menghindari kemacetan.

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com saat berada di Terminal Seruni, Kota Cilegon.

Baca juga: 866 Personel Gabungan Siaga di Cilegon, Ini Lokasi Penyeberangan Mobil Pribadi & Motor Mudik Lebaran

Tampak sejumlah pemudik asal Kramatwatu, Kabupaten Serang bersiap melakukan perjalanan mudik menuju Madura.

Dengan membawa sejumlah barang bawaan yang telah terbungkus rapi, mulai dari koper hingga berbagai macam dus.

Seorang pria bernama Riyan, mengaku memilih mudik di awal waktu demi menghindari kemacetan.

"Kita mau mudik ke Madura, iya sengaja jauh-jauh hari untuk menghindari macet," ucapnya saat ditemui di lokasi, Selasa (26/3/2024).

Selain menghindari kemacetan, pria berkaos dan jaket warna hitam itu mengaku akan mempersiapkan acara hajatan di kampung halamannya.

"Soalnya mau hajatan di sana (Madura,-red) nya, jadi mudiknya lebih awal," ucapnya.

Sementara itu, pemudik lainnya bernama Anjas yang juga akan mudik ke Madura mengaku sengaja memilih mudik lebih awal.

Baca juga: Info Mudik di Pelabuhan Merak saat Lebaran 2024, Cek Selengkapnya!

"Takut nanti mah padet, banyak yang mudik. Jadinya yah milih lebih awal," ucapnya.

Meski melakukan mudik jauh hari, namun Anjas menyayangkan adanya kenaikan tarif bus.

Dari sebelumnya sekira Rp 400 an ribu, kata dia, saat ini harganya naik menjadi Rp 550 ribu.

"Biasanya kan Rp 400 ribuan, sekarang harganya naik sekira Rp 500 sampai Rp 550 ribu," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved