Mudik Lebaran 2024

Sopir Bus Primajasa yang Terlibat Tabrakan Maut di Tol Jakarta-Cikampek Sudah Kembali ke Rumah

Heri, sopir bus Primajasa yang terlibat dalam kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek (Japek), Senin (7/4/2024) telah pulang ke rumahnya.

|
Editor: Ahmad Haris
Dok. Warga
Heri, sopir bus Primajasa yang terlibat dalam kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek (Japek), Senin (7/4/2024) telah pulang ke rumahnya. 

TRIBUNBANTEN.COM - Heri, sopir Bus Primajasa yang terlibat dalam kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek (Japek), Senin (7/4/2024) telah pulang ke rumahnya.

Heri merupakan salah satu yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi mengatakan, sejak awal tidak ada penahanan terhadap Heri.

Baca juga: Sopir Bus Ceritakan Kronologi Detik-detik Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Menurut Kusmayadi, Heri hanya dimintai keterangan dan masih berstatus sebagai saksi dalam kasus kecelakaan yang menewaskan 12 korban.

"Bukan dipulangkan tapi memang sudah pulang tepatnya."

"Karena tidak dilakukan penahanan kemarin juga, melainkan hanya dimintai keterangan sebagai saksi,’ kata Kusmayadi melalui pesan singkat, Selasa (9/4/2024).

Kesaksian Heri saat Tabrakan di Tol Japek

Kecelakaan maut terjadi di jalur contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024), sekitar pukul 07.00 WIB.

Melansir Tribunnews.com, kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan, dua mobil Daihatsu Gran Max dan Terios, serta satu bus Primajasa.

Granmax dan sebuah Daihatsu Terios terbakar hebat dalam kecelakaan maut 3 kendaraan, satu kendaraan lainnya bus Primajasa di Km 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024) pagi - Begini kronologi kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang melibatkan tiga kendaraan, diceritakan oleh sopir bus Primajasa. 
Granmax dan sebuah Daihatsu Terios terbakar hebat dalam kecelakaan maut 3 kendaraan, satu kendaraan lainnya bus Primajasa di Km 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024) pagi - Begini kronologi kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang melibatkan tiga kendaraan, diceritakan oleh sopir bus Primajasa.  (Capture video Instagram)

Sopir bus Primajasa, Heri, menceritakan kronologi kecelakaan tersebut.

Kata Heri, kecelakaan bermula ketika ia mengendarai bus Primajasa dari arah Bandung ke Jakarta.

Ketika di jalur Bandung arah Jakarta, Heri mengatakan, tengah dilakukan contraflow.

Di mana, ada dua jalur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa.

Kemudian, sesampainya di kilometer 58, Heri kaget karena tiba-tiba ada kendaraan Gran Max di jalur contraflow langsung menghadapnya dan menabrak bagian depan bus.

"Terus tiba-tiba ada Granmax menghindari dan menabrak bagian depan keluar dari jalur contraflow," kata Heri di lokasi kejadian pada Senin.

Pada saat itu, Heri mengaku langsung menghindar ke arah kiri dan menabrak kendaraan lainnya.

Dikatakan Heri, bus mengalami kerusakan bagian depan mobil dan juga bodi kiri mobil.

"Saya coba menghindari ke kiri, Lalu dibagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," singkat Heri.

Akibat kecelakaan tersebut, kemacetan parah terjadi di KM 58, tepatnya ke arah Jakarta.

"Perjalanan saya dari KM 49 di Tol Layang MBZ menuju TKP di KM 58 dampaknya kecelakaan ini hampir 8 km lebih."

"Tentu ini menghambat perjalanan mudik pengendara dari arah Jakarta menuju Gerbang Tol Cikatama," ujar Jurnalis Kompas TV, Gratia, dalam siaran Kompas TV, Senin.

Imbas kecelakaan ini, Gerbang Utama Cikatama juga ditutup sementara oleh pihak kepolisian. 

Sistem contraflow pun sudah dihentikan setelah kecelakaan itu terjadi. 

Seluruh Penumpang Granmax Hangus Terbakar

Akibat kejadian tersebut, polisi mengevakuasi 12 kantong jenazah.

Diketahui, seluruh korban tewas merupakan penumpang dari mobil Daihatzu Grand Max yang hangus terbakar.

Data sementara, penumpang Granmax terdapat sembilan orang.

Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, menuturkan ada enam jenazah yang kondisinya utuh.

"Ada enam mayat yang masih utuh. Ini sedang diidentifikasi juga oleh tim Inafis," katanya di RSUD Karawang, Senin.

Aan menyebut untuk korban yang mengalami luka berat dan ringan ada dua orang.

"Korban dari bus ada satu luka berat, kernet bus, kemudian kendaraan Terios satu luka ringan," ujar Aan.

Selain itu, berdasarkan keterangan dari kepolisian Dirlantas Polda Jawa Barat, dikabarkan ada korban terjebak di dalam kendaraan yang terlibat kecelakaan.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved