Pelaku Rudapaksa di Serang Kabur Usai Dampingi Korban Melahirkan, Masih Ada Hubungan Darah

AP, seorang pelaku rudapaksa di Serang, Banten melarikan diri setelah mendampingi korban melahirkan.

Editor: Glery Lazuardi
SHUTTERSHOCK
Ilustrasi. AP, seorang pelaku rudapaksa di Serang, Banten melarikan diri setelah mendampingi korban melahirkan. 

TRIBUNBANTEN.COM - AP, seorang pelaku rudapaksa di Serang, Banten melarikan diri setelah mendampingi korban melahirkan.

AP memperkosa anak kandungnya yang masih berusia 14 tahun.

AP melahirkan di dalam kamar rumahnya pada Selasa (16/4/2024)

Baca juga: Pengamen di Serang Banten Terancam 15 Tahun Penjara Gegara Nekat Rudapaksa Anak di Bawah Umur

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Serang, AKP Andy Kurniady Eka Setyabudi mengatakan, kasus tersebut masih diselidiki.

Saat ini, korban dan bayinya sudah mendapat perawatan di Puskemas Cikeusal.

"Untuk sementara keterangan korban serperti itu (pelaku ayahnya). Tapi masih kita dalami karena korban belum bisa kita periksa karena masih dalam perawatan," kata Andy dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp.

Kronologi

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Kabupaten Serang, Kuratu Akyun mengatakan, kasus kekerasan seksual yang dilakukan ayah kepada anak kandungannya itu terungkap usai proses persalinan.

Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP tersebut, melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun, hanya ditemani sang ayah.

"Pada saat melahirkan, lampu kamar dimatikan dan kamar pun ditutup, kemudian pada saat bayi keluar korban teriak," kata Kuratu Akyun kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Rabu (17/4/2024).

Teriakan korban itu membuat kakak korban yang ada di rumah langsung datang ke kamar untuk mengecek apa yang terjadi.

"Setelah sampai di kamar, kakak korban teriak kaget karena melhat ada bayi yang lahir," ujar Kuratu.

Melihat ada bayi baru lahir, pihak keluarga langsung menghubungi bidan untuk memeriksa keadaan korban dan bayi berjenis perempuan itu.

Kuratu menyebut, sang bidan lantas meminta AP membeli susu bayi. Namun bukannya membelikan susu, sang ayah malah kabur.

"Korban ditanya oleh keluarganya siapa yang menghamili dan menjawab ayahnya," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved