Pilgub Banten

Ini Visi Misi 5 Bakal Calon Gubernur Banten 2024: Ada Yang Ingin Gratiskan Pendidikan Hingga S3

Berikut ini visi-misi sejumlah nama bakal calon gubernur Banten pada Pilgub Banten 2024:

|
Editor: Ahmad Haris
Kolase TribunBanten.com/Ist
Berikut ini visi-misi sejumlah nama bakal calon gubernur Banten pada Pilgub Banten 2024. 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Simak baik-baik visi-misi para bakal calon gubernur Banten di Pilkada 2024.

Sederet nama sudah mendaftarkan diri pada penjaringan calon kepala daerah di beberapa partai politik untuk Pilgub Banten 2024.

Mereka juga sudah mengemukakan visi-misi di beberapa partai politik tersebut.

 

 

Berikut daftarnya:

1. Airin Rachmi Diany

Airin Rachmi Diany.
Airin Rachmi Diany. (Instagram Airin)

Mantan wali kota Tangerang Selatan dua periode ini memiliki visi "Mewujudkan Banten yang Beriman, Sejahtera, Unggul, Berkelanjutan, Sehat, dan Maju". 

Pada penjaringan calon kepala daerah di DPW PPP Banten, Rabu (22/5/2024), Airin mengaku sudah merancang berbagai program untuk dunia pondok pesantren.

Satu di antaranya adalah beasiswa pendidikan bagi penghafal Al-Qur'an.

"Selain itu, ada bantuan untuk pondok pesantren dan pengembangan ekonomi umat," katanya.

Baca juga: Profil Airin, Si Cantik Bacagub Banten 2024 yang Punya Harta Rp 24,4 Miliar

Saat Airin berkunjung ke sejumlah pondok pesantren di Banten, masih banyak yang membutuhkan sentuhan dari pemerintah.

“Kita harus kembali dorong bantuan untuk pondok pesantren, jika ada kekurangan kita evaluasi," ucapnya.

Di sisi pengembangan ekonomi umat, bisa melatih para santri agar menjadi mandiri secara ekonomi.

"Santri bisa dilatih pengembangan usaha sehingga punya kemampuan entrepreneur," ujar dia.

Airin menilai pondok pesantren dan santri mampu menjadi garda terdepan untuk menyongsong perubahan jika terus dibina pemerintah.

"Nanti penyaluran bantuan harus transparan, kemudian jika ada ponpes yang belum mengerti bisa didampingi," ucapnya.

Banten memiliki potensi besar untuk menjadi daerah maju.

Menurut Airin Rachmi Diany, hal itu dari perkembangan yang terlihat sejak 23 tahun dan bisa menjadi fondasi pembangunan ke depan.

Namun, kata bakal calon gubernur Banten ini, terdapat banyak tantangan yang harus diselesaikan.

"Diperlukan visi-misi dan program yang dapat memaksimalkan potensi yang ada," katanya di hadapan pengurus dan kader NasDem Provinsi Banten di Hotel Aston Serang, Selasa (14/5/2024).

Visi-misi dan program itu demi mengoptimalkan pencapaian yang sudah dilakukan serta menyelesaikan tantangan yang saat ini dihadapi.

Airin kemudian memaparkan postur pendapatan daerah hingga belanja APBD 2023.

Ada data pembangunan yang sekaligus menjadi masalah yang harus diselesaikan, di antaranya pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 2,7 persen dalam lima tahun terakhir.

Selain itu, kasus stunting pada 2023 sebanyak 21.000, jumlah tuberculosis (TB) sebanyak 47 ribu, serta pengangguran yang mencapai 7,52 persen.

“Persebaran infrastruktur transportasi umum cenderung tersebar di Banten bagian utara. Kemudian infrastruktur jalan di Banten bagian selatan masih rendah,” ujar Airin.

Melihat berbagai potensi daerah maupun postur anggaran, hingga masalah yang ada, Airin menyampaikan visi "Mewujudkan Provinsi Banten teng Beriman, Sejahtera, Unggul, Berkelanjutan, dan Maju".

Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam misi yang lengkap mulai dari sisi keagaamaan, birokrasi, pelayanan publik, peningkatan sumberdaya manusia, hingga pemerataan dan transformasi ekonomi.

Airin menegaskan kepemimpinan adalah kunci utama perkembangan daerah, dengan teladan dan visi yang jelas.

"Problematika pembangunan akan mudah diselesaikan, dan kepemimpinan yang terarah dan visi yang jelas akan mendorong efektivitas birokrasi, dan percepatan pembangunan,” ucapnya.

Model kepemimpinan yang memberikan teladan, menurutnya, akan menggerakkan partisipasi publik.

“Pelayanan publik adalah tujuan utama dari kepemimpinan. Selain itu, diperlukan kendali penuh evaluasi berkala untuk memantau kerja-kerja pembangunan," kata mantan wali kota Tangerang Selatan dua periode ini.

Menurut dia, sangat penting untuk menguatkan kebersamaan dengan seluruh bupati dan wali kota, termasuk semua unsur politik di DPRD Banten.

2. Arief R Wismansyah

Arief R Wismansyah
Arief R Wismansyah (TribunBanten.com)


Mantan wali kota Tangerang dua periode ini memiliki visi "Banten yang Maju dan Sejahtera".

"Visinya itu, caranya gimana? Tentunya dengan misi," ujarnya di kantor DPW Partai PKB Provinsi Banten, Selasa (14/5/2024).

Arief menyebut, untuk mewujudkan visi misinya, hal pertama yang akan dilakukannya adalah membangun kebersamaan di seluruh daerah di Banten.

Sebab, Provinsi Banten, kata dia, bukan hanya pemerintah provinsi, tetapi ada delapan kabupaten/kota lain.

"Itu semua harus bersinergi menjadi satu kekuatan. Jangan lagi ada istilah, misalnya Banten utara, Banten selatan, Banten timur, dan Banten barat. Semua menjadi satu kesatuan," ucapnya.

Baca juga: Pantas Siap Jadi Calon Gubernur Banten 2024, Ternyata Segini Daftar Harta Kekayaan Arief di LHKPN!

Dari kebersamaan itu, kata Arief, tentunya akan menjadi modal ke depan untuk bisa memajukan Banten.

"Misinya adalah tentunya yang pertama melalui pendidikan, bagaimana semua masyarakat Banten memiliki akses pendidikan yang baik dan berkualitas," ujarnya.

Dengan begitu, Arief berharap rantai permasalahan terkait pengangguran dan kesenjangan sosial di Banten  bisa diputus.

Kemudian, Arief juga memiliki misi untuk mempertemukan dunia usaha dengan dunia pendidikan.

Supaya apa yang menjadi kebutuhan dunia usaha bisa diselaraskan dengan pendidikan.

"Kemudian urusan kesehatan juga ini menjadi prioritas, jadi kesenjangan yang ada di wilayah-wilayah ini semua harus difasilitasi pemerintah," katanya.

Namun, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan harus melibatkan swasta serta akademisi.

Selain itu, lanjut Arief, pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas baginya ke depan.

Bagaimana infrastruktur di Banten, bisa merata sampai ke tingkat kampung-kampung dan desa-desa.

"Semuanya harus dibangun bersama dalam rangka meningkatkan kualitas hidup ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan masih banyak lainnya," ucapnya.

3. Achmad Dimyati Natakusumah

Anggota Komisi III DPR RI, Dimyati Natakusumah.
Anggota Komisi III DPR RI, Dimyati Natakusumah. (dokumentasi Kanwil Kemenkumham Banten)


Politikus PKS ini memiliki visi menjadikan "Banten Modern dan Sejahtera".

Adapun misinya adalah bagaimana anak-anak di Banten cerdas, pintar, serta angka indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat.

Untuk itu, pria yang akrab disapa dengan nama Mr Dim ini mengaku bercita-cita akan menggratiskan sekolah mulai tingkat SD hingga S3.

Menurut dia, saat ini biaya pendidikan sangat mahal.

"Kalau pakai uang Mr Dim ya tidak cukup. Anak-anak harus sekolah supaya cerdas dan berguna untuk Banten ke depan," katanya kepada TribunBanten.com, belum lama ini.

Dia mengaku sudah menghitung biaya untuk menggratiskan anak-anak Banten gratis sekolah mulai SD hingga S3, yaitu sekitar Rp 1 triliun.

Seluruh kampus yang ada di Banten akan diajak untuk bekerja sama dalam mencetak sumber daya manusia.

Selain pendidikan, Mr Dim mengaku fokus di kesehatan dan infrastruktur pedesaan.

"Yang nomor satu pendidikan, nomor dua pendidikan, dan yang ketiga pendidikan. Baru kesehatan. Men sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat," ucapnya.

Mr Dim menjanjikan siapa pun warga Banten yang sakit, terutama yang tidak mampu, harus mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, tapi tetap fasilitas kelas 3.

"Mau dia peserta atau non-peserta BPJS Kesehatan. Itu programnya. Kemudian infrastruktur pedesaan. Kalau saya jadi gubernur, Kabupaten Pandeglang saya bikin seperti Solo, jalannya bagus," katanya.

Tak hanya Pandeglang, jalan-jalan yang menjadi prioritas perbaikan Mr Dim adalah Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.

Bagaimana jika Mr Dim terpilih kemudian janji-janjinya tidak direalisasikan?

"Turunkan Mr Dim. Saya sudah ngomong di TribunBanten.com, nih. Baru ngomong di sini, belum di tempat lain. Ada rekam jejaknya. Apa yang saya sampaikan dari hati paling dalam," ujarnya.

4. Andra Soni

Ketua DPD Partai Gerindra Banten Andra Soni.
Ketua DPD Partai Gerindra Banten Andra Soni. (TribunBanten.com/Engkos Kosasih)

Satu di antara yang akan dilakukan Andra Soni jika terpilih menjadi gubernur Banten adalah link and match sekolah dan industri.

"Bagaimana kita bisa membangun dan sedang berusaha. Hasilnya perlu kita sampaikan kepada masyarakat. Bagaimana bisa kalau kesempatan sekolah di negeri saja kurang?" katanya kepada TribunBanten.com, belum lama ini.

Andra Soni mengaku dulunya juga mengalami kesulitan sekolah sehingga harus menggangur selama satu tahun.

"Saya bukan ujug-ujugnya jadi orang ada. Saya kerja dulu untuk bisa melanjutkan sekolah," ujarnya.

5. Ratu Ageng Rekawati

Ratu Ageng Rekawati
Ratu Ageng Rekawati (TribunBanten.com)

Ratu Ageng Rekawati ingin membuat Banten menjadi daerah yang lebih bahagia.

Bakal calon gubernur pada Pilgub Banten 2024 ini menyebutkan berdasarkan survei GoodStats pertengahan April 2024, Banten menjadi provinsi nomor 1 paling tidak bahagia di Indonesia dengan 68,08 poin.

Menurut Ratu Ageng Rekawati, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab Banten masuk kategori provinsi tidak bahagia.

Faktor itu di antaranya ketimpangan penduduk dan tingginya angka pengangguran.

Berdasarkan kajian Badan Pusat Statistik (BPS), yang menonjol di Banten terkait perasaan tertekan, cemas, pendidikan, keterampilan, dan pendapatan rumah tangga.

“Hal-hal yang menjadi pendapat publik terus digiatkan. Pada dasarnya kebahagiaan itu relevan dengan kesejahteraan,” katanya melalui rilis yang diterima TribunBanten.com, Rabu (15/5/2024).

Keinginan itu diungkapkan Ratu Ageng Rekawati saat memaparkan visi-misinya di hadapan pengurus dan kader Partai NasDem di Hotel Aston Serang, Selasa (14/5/2024).

Meningkatkan kebahagian warga Banten telah menjadi bagian dari visi-misi Ratu Ageng Rekawati.

Dalam visinya, dia ingin meningkatkan kebahagian warga Banten dengan meningkatkan fasilitas dan area publik untuk bermain anak serta juga quality time keluarga.

Ratu Ageng Rekawati juga ingin mengurangi rasa tertekan dan cemas bagi pekerja kontrak dan harian yang khawatir sewaktu-waktu diberhentikan dari pekerjaannya karena berbagai hal, khususnya karena minim keterampilan.

“Kita ingin Banten ini dapat menyiapkan sumber daya manusia dengan memperbanyak Balai Latihan Kerja (BLK) dan kerja sama dengan perusahaan swasta untuk langsung menampung para lulusannya. Sehingga rasa cemas dari para pekerja dan fresh gruade dapat dikurangi,” ucapnya.

Pegiat budaya ini juga berencana untuk membuat banyak membuat event yang bersifat hiburan atau pertunjukan seni budaya lokal dan kekinian dan menjadikan Banten sebagai wilayah penyangga sektor pariwisata nasional.

“Banten ini memiliki banyaknya destinasi wisata yang jarang diketahui publik atau hidden gem. Itu perlu digali dan dikembangkan sebagai tujuan wisata wisatawan domestik yang dekat, murah, dan membahagiakan serta pengembangan usaha kreatif masyarakat setempat,” katanya.

Kebahagian tidak akan terlepas dari tingkat kesejahteraan, kesehatan, dan ekonomi warga itu sendiri.

Untuk itu, dia ingin Banten dapat menggenjot percepatan wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menciptakan kawasan industri baru, seperti Kawasan Eco Industrial Park yang telah dicanangkan di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak.

Di sektor kesehatan, Ratu Ageng Rekawati berkomitmen untuk fokus menanggani perihal stunting atau masalah gizi di Banten.

Menurutnya, stunting masih menjadi masalah kesehatan prioritas di Provinsi Banten.

Baca juga: Ini Dia Sosok Ratu Ageng Rekawati, Wanita Cantik Asal Pandeglang yang Masuk Bursa Cagub Banten 2024

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten menyebutkan angka prevalensi stunting di daerah itu terjadi penurunan menjadi 20 persen di 2022 dari tahun sebelumnya yang tercatat 24,6 persen.

Solusi yang ditawarkan Ratu Ageng Rekawati adalah meningkatkan pelayanan kesehatan yang mendasar bagi warga, khususnya keluarga berisiko stunting, khususnya mereka yang ada di pelosok daerah.

Hal itu dapat dilakukan melalui dukungan anggaran, di antaranya yang bersumber dari APBD kabupaten/kota, APBN, corporate social responsibility (CSR), dana alokasi khusus (DAK) fisik, dan DAK-non fisik.

“Kira perlu meningkatkan fasilitas di posyandu seperti alat ukur dan nutrisi tambahan seperti melalui pemberian susu dan telur di setiap posyandu," ucapnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved