Robinsar Berpeluang Diusung Partai Demokat di Pilkada Cilegon 2024, Ini Alasannya

TRIBUNBANTEN.COM - Bakal calon Walikota Cilegon 2024, Robinsar berpeluang mendapat surat rekomendasi atau diusung Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Peluang Robinsar diusung Partai Demokrat di Pilkada Cilegon 2024 terbuka lebar usai partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono menggelar fit and proper test.

Fit and proper test bakal calon Walikota Cilegon tersebut di DPD Demokrat Banten pada Rabu (29/5/2024).

Baca juga: Sanuji OTW Lebak, Duet Robinsar-Nurrotul Uyun di Pilkada Cilegon 2024 Terjadi?

Dalam fit and proper test tersebut, hanya diikuti oleh dua bakal calon yaitu

Robinsar

Awab

Diketahui, Partai Demokrat menerima pendaftaran dari lima bakal calon Wali Kota Cilegon. Kelimanya yaitu:

Alawi Mahmud

Dede Rohana

Isro Mi'raj

Awab

Robinsar

Baca juga: Jadwal dan Cara Daftar PPDB Kota Cilegon 2024 Jenjang SD dan SMP, Segera Login ppdbcilegon.id

Iti Geram

Ketua DPD Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya, mencak-mencak karena fit and proper test Partai Demokrat untuk Pilkada Cilegon 2024 hanya diikuti dua calon.

Iti Octavia Jayabaya mempertanyakan komitmen Isro Mi'raj, Alawi Mahmud dan Dede Rohana maju mencalonkan diri di Pilkada Cilegon.

"Bagaimana nanti dia ketika jadi wali kota? Baru mendaftar saja ikut tahapan saja tak dilalui," kata dia.

Iti Octavia memastikan DPD Partai Demokrat Banten tak akan menjadwalkan ulang fit and proper test tersebut.

"Kayaknya nggak mungkin (Dijadwalkan ulang,-red) artinya tak mengindahkan aturan main partai, kan semua partai punya aturan main," ujarnya.

DPD Partai Demokrat Banten hanya akan melaporkan nama Awab dan Robinsar, selaku peserta fit and propers Test Pilkada Cilegon kepada DPP Demokrat

"Ya itu yang akan kami laporkan (Awab dan Robinsar) artinya yang mendaftar berapa yang ikut fit and proper test berapa," kata dia

Dalam keterangan yang diterima pihaknya, alasan ketiga orang tersebut tak hadir karena ada urusan di DPP Partai masing-masing.

Namun Iti merasa ketiga orang tersebut tidak menghargai mekanisme Partai Demokrat.

"Artinya tidak menghargai partai Demokrat yang katanya merasa penting dalam perhelatan ini, dan yang menjadi skala prioritas adalah orang yang datang karena menghargai aturan main partai politik," ujarnya.