26 Badak Jawa di TNUK Mati Dibantai Pemburu, Al Muktabar: Tolong Jaga Entitas Kita

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menanggapi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang mati akibat dibantai pemburu.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Abdul Rosid
Engkos Kosasih/TribunBanten.com
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menanggapi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang mati akibat dibantai pemburu. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menanggapi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang mati akibat dibantai pemburu.

"Pertama kita menyayangkan betul itu, mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata Al Muktabar di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Minggu (2/6/2023).

Baca juga: Warga Tangerang Selatan Tewas Ditikam Rekan Kerja Gegara Kesal Diolok-olok

Dari catatan Polda Banten ada 26 Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang yang mati dibantai pemburu untuk diambil cula nya.

"Saat ini tahapannya dilakukan penegakan hukum oleh Polda dan itu harus mendapatkan hukuman yang setimpal," ujar Al Muktabar.

Al Muktabar meminta agar masyarakat dapat bersama-sama menjaga spesies endemik tersebut.

Sebab lanjut Al Muktabar, Badak Jawa yang memiliki cula satu tersebut merupakan hewan langka di dunia yang menjadi entitas Provinsi Banten.

"Dan kita menghimbau jaga betul (Badak) itu adalah entiti kita, kelangkaannya luar biasa. Jadi tolong betul ke masyarakat kita jaga bersama."

"Ini memang perlu pengawasan bersama karena tentu aparat keamanan terbatas secara jumlah. Kita menghimbau pengawasan masyarakat untuk lebih kuat," pintanya.

Pelaku perburuan liar merupakan warga sekitar kawasan penyangga TNUK yang terdiri dari dua kelompok.

Kelompok pertama yakni, Suhendi, lalu Suhar. Kedua kelompok ini termasuk penadah cula satu dibekuk aparat Polda Banten.

Al Muktabar menyadari minimnya kesejahteraan masyarakat memicu orang berbuat serakah hingga melakukan pelanggaran hukum.

Oleh karena itu Al Muktabar mengaku tengah konsen untuk mendorong Geopark Ujung Kulon ke tingkat Nasional agar terciptanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat penyangga TNUK.

"Lalu kita bangun jalan yang bagus, sehingga kawasan itu menjadi tujuan wisata yang baik. Masyarakat bisa bekerja menjadi pemandu wisata," katanya.

Tak hanya itu, Al Muktabar juga mendorong didirikannya tambak udang di kawasan penyangga TNUK. Mengingat beberapa wilayah seperti Kecamatan Sumur dan Cimanggu ditetapkan menjadi kawasan budidaya di RTRW.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved