Mei 2024, LMAN Realisasikan Pembiayaan Proyek Strategis Nasional di Banten Rp 19,65 Miliar

Adapun total realisasi pembiayaan PSN dari LMAN pada Januari 2024-Mei 2024 senilai Rp 332,36 miliar.

|
dokumentasi
Konferensi pers para pimpinan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Regional Banten secara online, Jumat (28/6/2024). 

Penerimaan perpajakan sektor dominan sampai 31 Mei 2024 mayoritas tumbuh positif.

Baca juga: Tunggakan hingga Rp 112 Miliar, Juru Sita Kanwil DJP Banten Blokir Rekening 59 Penunggak Pajak

Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan adalah dua sektor dengan kontribusi terbesar penerimaan pajak Banten sampai 31 Mei 2024.

Masing-masing sektor berkontribusi 39,01 persen dan 24,32 persen.

SebelasĀ Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Banten sampai 31 Mei 2024 mengalami pertumbuhan positif yang baik.

Namun, KPP Madya Tangerang mengalami pertumbuhan negatif yang disebabkan restitusi yang terjadi pada 2024.

Pertumbuhan netto tertinggi dialami KPP Pratama Tangerang Barat sebesar 39,45 persen dan capaian tertinggi juga diraih oleh KPP Pratama Tangerang Barat sebesar 51,18 persen.

Kontribusi penerimaan pajak Kanwil DJP Banten ditopang jenis pajak PPN Dalam Negeri, PPh 21, dan PPN impor, masing-masing sebesar 27,88 persen, 22,93 persen, dan 21,50 persen.

Kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai

Kepala KPU Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, mengatakan capaian penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp 5,50 triliun.

Angka ini terealisasi 37,39 persen dari target tahunan APBN 2024 sebesar Rp 14,71 triliun dan tumbuh 3,65 persen (yoy).

"Penerimaan Kepabeanan dan Cukai ini terdiri atas bea masuk, cukai, dan bea keluar," katanya.

Bea Masuk mencapai Rp 4,29 triliun atau turun 0,83 pesen (yoy) yang dipengaruhi kinerja impor nasional, terutama impor komoditi konsumsi, serta kebutuhan perdagangan dan industri.

Cukai mencapai Rp 1,20 triliun, tumbuh 24,01 persen (yoy) yang didorong peningkatan volume produksi minuman mengandung etil alkohol golongan A dan B yang disertai kenaikan tarif Cukai MMEA 20 persen (rata-rata tertimbang).

Bea keluar mencapai Rp 2,42 miliar, turun 54,80 persen (yoy) yang dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.

Menurut Gatot, untuk kinerja neraca perdagangan Provinsi Banten hingga Mei 2024, nilai ekspor tercatat 2,14 miliar dolar AS (tumbuh 127 persen yoy), dan impor mencapai 2,92 miliar dolar AS (tumbuh -11 persen yoy).

Neraca perdagangan pada Mei 2024 masih mencatatkan defisit sebesar 0,78 miliar dolar AS meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan April 2024 sebesar 1,14 miliar dolar AS.

Peningkatan netto neraca perdagangan pada Mei 2024 tersebut disebabkan kenaikan eksportasi pada komoditi: perhiasan, barang hasil tempaan pandai emas dan perak serta barang lainnya.

Kemudian semi-manufaktur barang dari plastik, dan penurunan importasi pada komoditi: telepon, komoditi gula, dan piranti lunak serta barang digital.

Ā 

Sumber: Tribun Banten
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved