Pilgub Banten

Padahal Punya Massa Kuat, Demokrat Malah Acuhkan 2 Kader Terbaiknya Arief dan Iti di Pilkada Banten

DPP Demokrat resmi mengusung calon Andra Soni dan Dimyati Natakusumah untuk Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.

|
Editor: Ahmad Haris
Kolase Tribun Banten/Ist
Ketum Demokrat AHY resmi mengusung calon Andra Soni dan Dimyati Natakusumah untuk Pilkada Banten 2024. Hal itu memupuskan harapan dua kader terbaik Demokrat asal Banten, yaitu Arief dan Iti untuk bisa berlaga di Pilgub Banten 2024. 

TRIBUNBANTEN.COM - DPP Demokrat resmi mengusung calon Andra Soni dan Dimyati Natakusumah untuk Pilkada Banten 2024 pada November mendatang.

Keputusan ini sontak mendapat sorotan dari masyarakat. Pasalnya, pasangan yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Jakarta Jumat (19/7/2024) kemarin, bukanlah kader internal.

Pengamat media komunikasi UIN Jakarta, Deden Mauli Darajat mengatakan, keputusan tersebut terlihat aneh.

Baca juga: Demokrat Dukung Andra-Dimyati di Pilgub 2024, AHY Ingin Banten Semakin Maju dan Sejahtera!

Pasalnya, partai berlambang mercy itu memiliki kader dengan elektabilitas dan basis massa yang kuat di Provinsi Banten.

"Rekomendasi pusat sejatinya memperhatikan akar rumput, elektabilitas dan popularitas harus diperhitungkan juga, apalagi masuk ke daerah yang basis massanya sangat kuat, ini akan menjadi pekerjaan rumah yang besar," ujar Deden kepada awak media, Sabtu (20/7/2024).

Kemudian Deden menjelaskan, Partai Demokrat sejatinya memiliki dua calon kuat yang memiliki sepak terjang panjang selama 10 tahun dan berpotensi menang di Pilkada 2024.

Dua tokoh politik di Provinsi Banten itu ialah Iti Jabaya yang merupakan mantan Bupati Lebak, serta Arief Wismansyah yang merupakan mantan Wali Kota Tangerang.

Sementara itu pasangan yang diunggulkan oleh DPP Demokrat, ialah Andra Soni yang merupakan kader Partai Gerindra yang kini sebagai Ketua DPRD Banten, dan Dimyati dari PKS sebagai anggota DPR RI.

"Partai Demokrat padahal memiliki kader partai yang sudah terbukti menjabat sebagai kepala daerah selama 10 tahun, yakti Arief dan Iti," kata dia.

"Tentunya dengan sisa waktu yang pendek, Partai Demokrat harus memikirkan cara agar mengangkat sosok yang diusung supaya disukai dan dikenal oleh publik," imbuhnya.

Namun begitu ia meragukan keputusan tersebut diterima oleh masyarakat secara luas.

Lantaran Provinsi Banten memiliki basis massa yang beragam, dengan kekuatan mantan kepala daerah yang dimiliki masing-masing wilayah.

Sebab sejatinya, Pilkada Banten dinilai akan sangat menarik ketika mantan kepala daerah diberikan kesempatan maju untuk "bertarung gagasan" dari pengalaman yang dimiliki.

Sehingga kebijakan Parpol diyakini belum mewakili aspirasi pemilih di daerah. Apalagi calon yang diusung belum memiliki rekam jejak memimpin pemerintahan.

"Meski DPP sudah memberikan rekomendasi tetapi bisa jadi belum mewakili aspirasi pemilih, karena calon yang diusung belum memiliki rekam jejak memimpin pemerintahan," kata dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved