Jenazah Nelayan di Kapal KM Sri Mariana

Update Terkini Kondisi Kesehatan 14 Awak KM Sri Mariana di RSKM Cilegon

Kondisi kesehatan 14 pasien awak kapal KM Sri Mariana yang dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) IHC Kota Cilegon sudah mulai membaik.

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat foto Update Terkini Kondisi Kesehatan 14 Awak KM Sri Mariana di RSKM Cilegon
Istimewa
Rumah Sakit IHC Krakatau Medika, Cilegon

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Kondisi kesehatan 14 pasien awak kapal KM Sri Mariana yang dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) IHC Kota Cilegon sudah mulai membaik. 

Humas RS Krakatau Medika IHC, Agus Wirawan menyebut dari 14 pasien yang dirawat, sembilan di antaranya telah membaik. 

"Dari pihak rumah sakit memperbolehkan sembilan pasien ini pulang atau dibawa oleh pihak kapal, karena sudah enggak ada gejala yang membahayakan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (6/8/2024). 

Baca juga: Enam Jenazah Nelayan Kapal KM Sri Mariana Belum Diambil Keluarga di RSDP Serang

Sementara sisanya, kata dia, yang berjumlah sebanyak lima pasien masih dilakukan perawatan. 

Meski sudah dalam kondisi membaik, namun kelima pasien tersebut masih perlu dilakukan observasi. 

Agus menyebut beberapa pasien yang ditangani di RSKM mengalami gejala yang berbeda-beda. 

"Ada yang ngeluh sesak ringan, pegal-pegal, nyeri kaki, dan lainnya," katanya.

Meski demikian, Agus mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab dari penyakit yang diderita para nelayan tersebut. 

Saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari instansi terkait yang sedang menangani kasus tersebut. 

"Penyebabnya belum diketahui masih dilakukan pemeriksaan oleh Kemenkes, karena sudah diambil alih Kemenkes," katanya.

Agus juga menambahkan para nelayan yang dirawat di RSKM mereka ditempatkan di ruang terpisah dengan pasien umum lainnya. 

Hal itu dilakukan karena para pasien tersebut dalam proses pemeriksaan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan.

"Bahkan untuk merawat mereka, kita menggunakan apd lengkap," tandasnya. 

Sebagaimana diketahui sebelumnya, dari 36 awak kapal yang berada di kapal nelayan KM Sri Mariana

Sebanyak enam orang meninggal dunia dan sudah dibawa ke RSDP Serang, 14 orang dirawat di RS Krakatau Medika Kota Cilegon dan 16 orang lainnya masih dikarantina di atas kapal.
Saat ini tim gabungan dari Balai Karantina Kesehatan Kelas 1 Banten bersama Kemenkes RI masih melakukan penelitian, untuk mencari tahu penyebab kematian dan gangguan kesehatan terhadap para nelayan tersebut.

Sebab hingga saat ini, informasi kematian 6 nelayan tersebut masih menjadi misterius dan belum diketahui penyebabnya secara pasti. 

Identifikasi Jasad

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Dradjat Prawiranegara mengidentifikasi dan mengautopsi enam korban Kapal Motor (KM) Sri Mariana.

Hingga kini, upaya itu masih berlangsung setelah adanya proses pemeriksaan laboratorium dari Kementerian Kesehatan.

Informasi itu disampaikan Kepala Sub Bagian Hukum Humas dan Kerjasama RSDP, Ai Hadiyani.

"Mengenai hasil dari pemeriksaan laboratorium belum ada update ke kita," ujarnya kepada TribunBanten.com, Selasa, (6/8/2024).

Hadiyani menjelaskan, autopsi dilakukan oleh petugas, dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).

"Prinsipnya adalah preventif, dikhawatirkan korban memiliki penyakit yang menular," ujarnya.

Hadiyani mengungkapkan, saat ini pihak keluarga sudah datang ke RSDP Banten.

"Perwakilan keluarga dikumpulkan oleh Polisi Perairan dan Udara (polairud) dan sudah datang kesini," ujarnya.

Hadiyani mengaku, belum bisa memastikan penyebab kematian dari keenam jenazah.

"Insyallah besok, hasil autopsinya sudah keluar dan akan kita update," ucapnya.

Adapun mengenai identitas dari jenazah, ia mengatakan berasal dari daerah yang berbeda-beda.

"Dari Banten 2 orang,lalu ada yang dari Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi, dan Bogor masing-masing satu orang," ujarnya.

Selain itu, dari keenam korban, terdapat jenazah yang masih berusia 22 tahun, tambah Hadiyani.

"Usia dari korban itu 22 - 34 tahun," ujarnya.

Berikut adalah informasi mengenai enam jenazah yang berada di RSUD Drajat Prawiranegara.

1. Inisial AM asal Jakarta, usia 29 tahun

2. Inisial R asal Banten, usia 27 tahun

3. Inisial A asal Banten, usia 22 tahun

4. Inisial AP asal Jawa Timur, usia 33 tahun

5. Inisial I asal Sulawesi, usia 34 tahun

6. Inisial R asal Bogor, usia 26 tahun

Identification of the Body

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved