Pilgub Banten

Golkar Ingin Bareng KIM di Pilkada Banten, Sufmi Dasco: Andra-Dimyati Siap Berlayar

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah siap berlayar di Pilgub Banten periode 2024-2029.

|
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Abdul Rosid
Kolase/TribunBanten.com
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah siap berlayar di Pilgub Banten periode 2024-2029. 

Saat disinggung jika Golkar resmi merapat ke Gerindra dan dia melawan kotak kosong, Andra mengaku akan bertarung di Pilkada dengan siapapun.

"Saya bukan cenayang, saya menjalankan sesuatu yang memang menjadi tugas (Maju Pilkada) saya siap bertanding," ungkapnya.

Sementara Wakil Ketua DPD Partai Golkar bidang Komunikasi Media Amrin Nur membantah bahwa Golkar merapat pada Gerindra di Pilkada Banten.

"Enggak, justru alhamdulillah kita sebentar lagi mau deklarasi. (Deklarasi Minggu ini?) cepet amat, enggak tunggu aja," katanya singkat.

Komentar Pengamat

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, mundurnya Airlangga berdampak pada peta politik di Pilkada Banten.

Bahkan kader-kader Golkar yang disiapkan Airlangga untuk maju di Pilkada serentak terancam gagal maju.

"Menurut saya kader-kader Airlangga yang potensial dan dipersiapkan untuk Pilkada Provinsi, Kota dan Kabupaten terancam tidak bisa maju," katanya kepada TribunBanten.com, Minggu (11/8/2024).

"Sehingga kalau ketumnya mundur, loyalis atau kader potensialnya juga terancam, tentu saja peta politik berubah."

Apalagi kata Adib, mundurnya Airlangga dari posisi Ketua Umum Golkar terkesan mendadak karena diduga dipaksa oleh pion-pion elit politik yang menginginkan Golkar berada di barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Sedangkan lanjut Adib, Airlangga malah menyiapkan kader-kadernya di Pilkada. Karena kerjasama politik dengan KIM di berbagai daerah dinilai merugikan Golkar yang memiliki mesin politik yang sedang onfire pasca Pileg.

"Kalau kerjasama dengan KIM kader-kader potensial tadi berpotensi tidak bisa nyalon," ujar dia.

Kendati demikian, ungkap Adib, segala kemungkinan bisa terjadi. Tergantung Ketua Umum Golkar yang baru, apakah akan bergabung dengan KIM atau melawan seperti Airlangga.

"Tapi ini di drive (Kendalikan) dari atas. Ini kan perseteruan elit-elit di atas. Kalau di atas sudah setuju, baru disebar di kota dan kabupaten, agar linear," ungkapnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved