DPRD Minta Pemkot Tangerang Tentukan Lokasi Evakuasi - Mitigasi Jika Terjadi Gempa Megathrust

Ancaman gempa berskala besar 'megathrust' menjadi isu yang terus hangat diperbincangkan oleh masyarakat. 

Editor: Ahmad Haris
Tribuntangerang.com/Gilbert Sem Sandro 
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang periode 2024-2029, Rusdi Alam saat diwawancarai di Lapangan Ahmad Yani, Tangerang, Banten, Jumat (18/10/2024).  

TRIBUNBANTEN.COM - Ketua DPRD Kota Tangerang periode 2024-2029, Rusdi Alam mengaku akan mengecek ulang kesiagaan personil BPBD dalam menghadapi bencana gempa megahtrust.

Tidak hanya itu DPRD juga akan meminta Pemerintah Kota Tangerang untuk membuat pemetaan wilayah yang aman dari ancaman guncangan gempa.

Hal tersebut bertujuan untuk membahas titik-titik daerah yang akan dijadikan sebagai lokasi utama dalam mengevakuasi masyarakat guna meminimalisir korban jiwa.

Baca juga: Tangsel Berpotensi Wilayah Paling Parah Terdampak Gempa Megathrust, Berikut Penjelasan BMKG

Nantinya instansi terkait seperti dinas perhubungan, aparat TNI-Polri akan diminta ikut membuat rute perjalanan terdekat bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri.

"Yang pasti dengan gencarnya isu megathrust tentu haris diantisipasi oleh pemerintah daerah, terlepas itu akan terjadi dalam waktu dekat atau tidak, kita harus mengantisipasi misalnya seperti kesiagaan personil BPBD," ujar Rusdi kepada TribunTangerang.com, Jumat (18/10/2024).

"Mitigasi bencana itu dibutuhkan untuk kesiapan, apabila memang peristiwa itu terjadi, kita bisa berjalan ke tempat-tempat pengungsian yang akhirnya dijadikan fokus agar warga dapat berlindung ketika terjadi bencana baik di setiap kecamatan ataupun kelurahan," sambungnya.

 

 

Selain memastikan keselamatan jiwa masyarakat, Rusdi juga menyoroti kualitas keamanan bangunan objek-objek vital yang menjadi sejarah di Kota Tangerang.

Menjadi daerah yang dialiri oleh salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa, yakni Sungai Cisadane, Kota Tangerang tentu menyimpan segudang sejarah yang perlu disampaikan ke generasi masa depan bangsa.

Oleh karena itu pengkajian untuk menyisir ulang objek wisata, bangunan bersejarah dan objek vital di Kota Tangerang perlu dilakukan demi menekan potensi kerusakan saat gempa bumi berkekuatan besar melanda.

"Kemudian teman-teman di Dinas Permukiman Umum Kota Tangerang akan didorong untuk menganalisa ketahanan bangunan dari goncangan gempa sebab itu menjadi salah satu faktor bagaimana kesiapan pemerintah daerah menghadapi isu megathrust." 

"Jadi objek vital juga perlu disisir supaya termitigasi dari bencana alam yang datang melanda," kata dia.

Kendati demikian masyarakat Kota Tangerang diminta untuk tidak menyikapi isu bencana alam megathrust secara berlebihan atau tidak panik.

Menurut Rusdi, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk dapat mengetahui informasi awal terjadinya bencana agar disampaikan ke masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved