Alasan Warga di Empat Desa Tolak Pembangunan TPST Regional di Cileles

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) regional di Kecamatan Cileles

Penulis: Misbahudin | Editor: Glery Lazuardi
misbahudin
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) regional di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten. 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) regional di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten.

TPST Cileles dibangun di luas lahan sekitar 150 hektar tanah perhutani.

Rencana tersebut belum mendapatkan respon positif dari masyarakat. 

Pasalnya, Pemvrop Banten, Pemkab Lebak dan juga Desa belum memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terkait dampak negatif dan positif nya. 

Sehingga, rencana tersebut terus mendapatkan penolakan warga dari empat Desa yang terdampak itu. 

Baca juga: Rencana Pembangunan TPST Regional di Lebak Belum Bisa Terwujud 2024, Berikut Alasannya!

Menurut pantauan TribunBanten.com, pada Minggu (1/12/24) di lokasi TPST di dua perbatasan Desa Doroyon dan Desa Gumuruh, banyak sepanduk penolakan tertempel di pohon-pohon besar, di pinggir jalan yang dipasang warga.

Bahkan, akses jalan menuju lokasi TPST juga sedang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten, dengan nilai proyek yang terpampang sebesar Rp 3.878.600.000,00. 

Saat ditemui TribunBanten.com, empat warga dari perwakilan empat Desa menolak keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) itu. 

Empat warga yang menolak antara lain, warga Desa Doroyon, warga Desa Gumuruh, Kecamatan Cileles. 

Sedangkan dua warga Desa terdampak TPST yang juga ikut serta menolak, warga Desa Pasirgintung dan warga Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur. 

Kepada TribunBanten.com, Sarif Hidayat warga kampung Pasirlame, Desa Gumuruh, Kecamatan Cileles, mengaku menolak keras dengan keberadaan TPST itu di wilayah. 

Sebab, banyak epek yang akan diterima warga setempat terkait TPST itu, salah satunya adalah kesehatan dan lingkungan.

Apalagi, jarak lokasi TPST sangat dekat dengan rumahnya yang hanya berjarak sekitar 30 meter. 

"Jadi kami sangat menolak keberadaan TPST, karena jarak kampung kami dan lokasi pembuangan itu sangat dekat," katanya, saat ditemui di rumahnya, Minggu (1/12/24). 

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved