Longsor di Lebak
Penampakan Jalan Menuju 2 Kampung di Bayah Lebak Tertutup Longsor, Hanya Bisa Dilalui Sepeda Motor
Kondisi jalan juga licin dan curam yang mengakibatkan akses untuk memberikan bantuan bagi korban terdampak longsor di dua kampung terhambat.
Penulis: Misbahudin | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Jalan menuju dua kampung di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, Jumat (6/12/2024).
Dua kampung itu adalah Lebak Manggah dan Cimentong.
Akses jalan menuju dua kampung itu tertutup longsoran tanah.
Baca juga: Detik-detik Longsor hingga Sungai Cidikit di Lebak Meluap, Rusta Gendong Ibunya Menuju Perbukitan
Menurut pantauan TribunBanten.com di lokasi, Jumat, akses jalan sementara hanya bisa digunakan roda dua.
Kondisi jalan juga licin dan curam yang mengakibatkan akses untuk memberikan bantuan bagi korban terdampak longsor di dua kampung terhambat.
Yandi, warga setempat, mengatakan jalan yang tertutup longsor itu merupakan akses utama untuk menuju dua kampung.
"Bisa dilewati cuma hanya motor, kalau mobil tidak bisa," katanya.
Warga pun harus menggunakan sepeda motor saat mengambil bantuan sembako di Kampung Cibengkung.
"Ya mau bagaimana lagi karena akses jalan susah dan tertutup juga," ujarnya.
13 Rumah Dikosongkan
Sebanyak 13 rumah di Kampung Lebak Manggah dikosongkan setelah longsor terjadi pada Rabu (4/12/2024).
Belasan rumah itu letaknya hanya sekitar dua meter dari lokasi longsor.
Baca juga: Laporan Langsung dari Ujung Lebak Banten: 52 KK di Bayah Masih Bertahan di Lokasi Longsor!
Bahkan, berdasarkan pantauan langsung TribunBanten.com di lokasi pada Jumat (6/12/24) siang, ada satu rumah yang berada tepat di bibir longsor.
Tiga belas rumah yang dikosongkan adalah milik Wasnah, Turah, Ujat, Neah, Hudaya, Diki, Deden, Sunarya, Ajo, Arta, Jarkoni, Hendar, dan Suryadi.
Meski Kampung Lebak Manggah kini berstatus sebagai wilayah rawan longsor, sebagian besar warga kampung tersebut memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
Dari total 65 kepala keluarga (KK) yang ada di Kampung Lebak Manggah, sebanyak 52 keluarga memilih tetap bertahan di rumahnya masing-masing.
Jarak rumah warga yang masih ditempati itu dari lokasi longsor diperkirakan hanya berjarak 30 meter dari lokasi longsor.

Warga Gendong Ibu ke Perbukitan
Saat Sungai Cidikit yang berada di Kampung Cimentong, Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Rusta menggendong ibu kandungnya, Rabu (4/12/2024).
Sungai Cidikit meluap akibat longsor yang terjadi di Kampung Lebak Manggah.
Rusta menggendong ibunya yang berusia 90 tahun ke daerah perbukitan yang berjarak sekitar satu kilometer.
Pria berusia 52 tahun itu menggendong ibunya untuk mencari tempat pengungsian sementara dan membuat tenda.
"Saya cari tempat pengungsian di daerah tonggoh bukit (ke atas bukit) karena kami sangat panik," katanya kepada TribunBanten.com, Jumat (6/12/24).
Baca juga: 13 Desa di 8 Kecamatan di Lebak Alami Banjir dan Longsor
Bukan hanya Rusta yang meninggalkan rumahnya, tetapi juga warga yang lain.
Mereka ada yang tinggal di pengungsian, mendirikan tenda, dan menetap sementara di rumah saudaranya.
Rusta mengaku baru turun dari tempat pengisian tendanya, Jumat kemarin setelah dua hari di tenda pengungsian.
"Alhamdulillah tadi pagi kita semuanya baru pada pulang ke rumah karena kita lihat cuacanya mulai membaik. Tadi saya gedong lagi ibu saya ke bawah," ucapnya.
Menurut Rusta, dia bersama warga kembali ke tenda jika hujan berintensitas tinggi.

Warga khawatir terjadi longsor dari kampung Lebak Manggah yang berada di atas kampung Cimentong.
Kalau hujan kaya yang kemarin lagi, kita pasti kembali ke tenda. Kami takut longsor dari tonggoh (atas) kampung Lebak Manggah," ujarnya.
Sebanyak 41 kepala keluarga (KK) di Kampung Cimentong terpaksa harus meninggalkan rumahnya akibat luapan Sungai Cidikit.
Longsor terjadi di Kampung Lebak Manggah, Rabu (4/12/24), akibat intensitas hujan tinggi selama tiga hari.
Di kampung Cimentong, kondisi permukaan Sungai Cidikit masih tinggi dan merendam persawahan milik warga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.