Guru PAUD dan Tenaga Honorer Cilegon Demo di Depan Kantor Wali Kota, Tuntut Pembayaran Honor

Ratusan tenaga honorer yang terdiri dari guru PAUD, guru madrasah, kader posyandu, dan linmas di Kota Cilegon menggelar aksi damai pada Rabu

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
ahmad tajudin
Ratusan tenaga honorer yang terdiri dari guru PAUD, guru madrasah, kader posyandu, dan linmas di Kota Cilegon menggelar aksi damai pada Rabu (8/1/2025) di depan kantor Wali Kota Cilegon. 

TRIBUNBANTEN.COM - Ratusan tenaga honorer yang terdiri dari guru PAUD, guru madrasah, kader posyandu, dan linmas di Kota Cilegon menggelar aksi damai pada Rabu (8/1/2025) di depan kantor Wali Kota Cilegon

Mereka menuntut agar Pemerintah Kota Cilegon segera mencairkan honor yang belum dibayarkan selama tiga bulan terakhir, yaitu untuk periode Oktober hingga Desember 2024.

Aksi tersebut dipimpin oleh Ketua Himpaudi Kota Cilegon, Ika Agustiah, yang menyampaikan bahwa para tenaga honorer datang ke kantor Wali Kota untuk menuntut hak mereka yang belum dibayar. 

Baca juga: SDN 1 Masigit Kota Cilegon Terendam Banjir, Ratusan Murid Terpaksa Belajar di Rumah

Menurut Ika, honor yang biasanya diterima setiap triwulan sudah mulai terlambat pada triwulan ketiga 2024, dan hingga awal tahun 2025, belum ada pembayaran untuk triwulan keempat.

“Honor yang biasa mereka terima setiap tiga bulan sekali terancam tidak dibayarkan untuk periode Oktober-Desember 2024 karena keuangan Pemerintah Kota Cilegon sedang mengalami defisit anggaran,” ungkap Ika. 

Ia menambahkan bahwa di tahun 2024, pembayaran honor mulai mengalami keterlambatan pada triwulan ketiga, dan tidak dibayarkan sama sekali pada triwulan keempat.

Ika juga menekankan bahwa sebagai tenaga pendidik, para guru PAUD sebenarnya tidak ingin turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi. 

Namun, karena hak mereka yang belum dibayarkan, mereka terpaksa menuntut agar pembayaran honor segera dilakukan.

“Guru PAUD adalah tempatnya berkeluh kesah ke Himpaudi, maka kami beracuan kepada ad-art Himpaudi bahwa dalam pasalnya harus ada advokasi pendidikan. Di sini kita berjuang bersama guru PAUD,” tambahnya.

Selain itu, Ika menyampaikan bahwa pihaknya tetap meminta agar guru PAUD tetap menjalankan kewajiban mereka untuk mendidik anak-anak meskipun honor mereka belum dibayarkan. 

Mereka berharap Pemerintah Kota Cilegon dapat menjamin pembayaran honor guru PAUD di tahun 2025, meskipun menghadapi kondisi keuangan yang defisit.

Baca juga: Kodim 0623 Jadi Koordinator Program MBG di Cilegon, Dindikbud Siapkan Sasarannya

Hingga saat ini, tercatat ada 1.340 tenaga honorer, termasuk guru PAUD dan office boy (OB), yang belum menerima honor mereka. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 991 orang belum menerima honor sejak Oktober 2024, dengan total pembayaran sekitar Rp 675 ribu per bulan yang belum dibayarkan.

Selain guru PAUD, ribuan guru madrasah, linmas, dan kader posyandu juga turut menuntut pembayaran honor mereka yang selama ini dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved