RESMI Ini Alasan Bukalapak Tutup Layanan Marketplace per Januari 2025

Platform e-commerce Bukalapak resmi menutup layanan marketplace atau penjualan produk secara fisik mulai Senin (7/1/2025).

Editor: Abdul Rosid
Kompas.com
Platform e-commerce Bukalapak resmi menutup layanan marketplace atau penjualan produk secara fisik mulai Senin (7/1/2025). 

Rencana tersebut dijalankan untuk mendukung pertumbuhan Buka apak dan menjaga keuangan perusahaan tetap stabil. 

Menurut Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Cut Fika Lutfi, selama ini pihaknya mengembangkan bisnis dengan fokus pada pertumbuhan yang menguntungkan.

Bukalapak juga berfokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan untuk jangka panjang dan menciptakan nilai nyata lewat optimalisasi kinerja operasi dan mempertahankan disiplin keuangan supaya tujuan pertumbuhan tercapai.

Fika menjelaskan, Bukalapak sudah melakukan penawaran saham umum perdana atau IPO pada 2021. 

Perusahaan kemudian melakukan investasi demi mengembangkan bisnis secara organik dan melalui pengambilalihan supaya memasuki pangsa pasar yang baru. 

Bukalapak juga melakukan identifikasi untuk menentukan peningkatan di setiap segmen usaha atau nama perusahaan yang sejalan dengan strategi usaha jangka panjang perseroan. 

“Namun, sejak perseroan melakukan IPO, pasar di mana perseroan beroperasi telah mengalami perubahan yang substansial, begitu pula dengan dinamika persaingan," jelas Fika dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/11/2024).

Perubahan yang substansial dan dinamika persaingan menyebabkan biaya operasional Bukalapak menjadi lebih tinggi ketimbang kontribusi pendapatan dari berbagai segmen usaha.

Fika menjelaskan, kondisi tersebut tidak konsisten dengan strategi jangka panjang Bukalapak yang ingin menggapai profitabilitas dan pertumbuhan secara berkelanjutan. 

Bukalapak kemudian merespons kondisi yang terjadi di perusahaannya dengan melakukan peninjauan kembali terhadap prospek segmen usaha baru. 

Perusahaan tersebut juga melakukan restrukturisasi usaha untuk mencapai tujuan strategis.

Dilansir dari laman resmi Bukalapak, pihak perusahaan mengaku, hasil usaha pada kuartal 3 2024 menunjukkan bahwa korporasi belum berhasil membalikkan tren di beberapa bisnis. 

Setelah mengevaluasi kembali prospek beberapa segmen bisnis dan memutuskan restrukturisasi, Bukalapak memilih fokus pada beberapa bisnis inti. 

Di antaranya Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di Retail. 

Restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang


Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved