Pagar Laut

Pagar Laut di Tanara Serang Disebut Sudah Ada Sejak Tahun 2023

Pagar laut sepanjang 4 kilometer di perairan laut Desa Pedalaman, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, disebut sudah ada sejak tahun 2023.

|
Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
Dok. Warga
Saat nelayan mencabut pagar laut di Tanara, Serang. 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pagar bambu yang membentang sepanjang 4 kilometer di perairan laut Tarana, tepatnya di Desa Pedalaman, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten disebut sudah ada sejak pertengahan tahun 2023.

Seorang perwakilan nelayan, Saefi, mengatakan, awalnya para nelayan belum berani bersuara.

Namun karena situasi semakin meresahkan, akhirnya mereka lantang bersuara bahkan melakukan aksi pencabutan terhadap pagar laut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pagar Laut Sepanjang 4 Kilometer Ditemukan di Perairan Tanara Serang

"Dulu juga sempat mau didemo tahun 2023, tapi tidak jadi," ujarnya kepada TribunBanten.com, saat ditemui di kediamannya, Senin (27/1/2025).

"Terus karena sekarang lagi ramai, sudah saatnya lah nelayan ini bertindak untuk mencabut pagar laut tersebut," lanjut Saefi.

Ia mengatakan, keberadaan pagar laut tersebut sangat menyusahkan para nelayan yang hendak mencari nafkah.

 

"Terutama bagi nelayan yang tidak memiliki perahu, cari kerang di pinggiran itu sudah susah sekarang mah," ucapnya.

"Untuk yang punya perahu juga menyusahkan, karena buat perahu bocor, terus kipas mesin patah, dan membuat jaring nelayan bolong. Intinya mah sudah sangat menyusahkan," sambungnya.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan aksi pencabutan terhadap pagar laut tersebut.

"Ada sekitar 50 bambu yang sudah kita cabut, tapi itu masih ada banyak yang masih terpasang," tuturnya.

Dirinya berharap, agar pemerintah dan instansi terkait dapat segera bertindak mengatasi permasalahan pagar laut tersebut.

Baca juga: Update Pagar Laut Tangerang: 15,5 Km Dibongkar, Sisa 14,6 Km Tertancap

Sebab, dalam melakukan pembongkaran pagar laut nelayan tidak bisa melakukannya sendiri.

"Saya sih pengennya, pemerintah dan itu bertindak. Dari KKP, Angkatan Laut, dan semuanya intansi yang terkait itu  bertindak," ucapnya.

"Karena itu sangat-sangat susah untuk mencabutnya, makanya kami minta bantu untuk bertindak," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved