Polda Jabar Buka Pos Ante Mortem, Demi Ungkap Identitas 6 Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi

TRIBUNBANTEN.COM - Pihak Polda Jawa Barat membangun Pos Ante Mortem DVI Polda Jawa Barat untuk mengidentifikasi enam korban tewas dalam insiden kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 yang belum diketahui identitasnya.

Pos tersebut dibangun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi Kabupaten Bogor.

Di mana rumah sakit tersebut menjadi tempat perawatan bagi korban kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan, dengan adanya posko ini, masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat melaporkan dengan mendatangi RSUD Ciawi.

"Tentunya kita akan melakukan tindakan kepolisian terkoordinasi dengan semua instansi terkait," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

Sebagaimana diketahui, tercatat ada delapan korban meninggal dunia dalam insiden yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB tersebut.

Baca juga: Puluhan Massa Gelar Aksi Unjuk Rasa di Tengah Sidang Praperadilan Hasto Vs KPK Berlangsung Hari Ini

Kedelapan korban saat ini masih berada di rumah sakit pemerintah tersebut.

Dua korban tewas telah berhasil diidentifikasi, sedangkan enam orang lainnya masih belum diketahui identitasnya.

Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Pol dr. Nariyana mengatakan pihaknya sedang berupaya mengidentifikasi para korban tewas.

Ia mengungkapkan bahwa dari delapan korban tewas dalam insiden ini, dua di antaranya mengalami luka bakar.

"Luka bakar ada dua, kemudian kondisi yang lain ya luka robek dan sebagainya, patah ada, tapi syukur sidik jarinya masih bisa kita identifikasi jadi rekan inafis sangat membantu," katanya.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Hari Ini di Gerbang Tol Ciawi: 3 Mobil Terbakar, 8 Orang Meninggal

Di samping itu, Kombes Pol dr. Nariyana mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar mendatangi RSUD Ciawi dengan menyertakan identitas korban berupa Ijazah maupun KTP, dan lainnya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga dapat membawa benda yang sering dipakai atau membawa foto gigi saat senyum maupun rekam medik dari dokter gigit.

Ia mengatakan petunujuk tersebut sangat membantu proses identifikasi jenazah.

"Nanti keluarga datang akan kita lakukan matcingkan dan yakinkan betul," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com