Tragedi Banjir Sukabumi: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan, Usai Rumah Diterjang Banjir Hebat
Tragedi memilukan terjadi dalam banjir yang menerjang Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat hujan lebat sejak Rabu (5/3/2025) malam.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, hingga Jumat (7/3/2025) siang, banjir telah mengakibatkan lima rumah rusak ringan, enam rusak sedang, dan enam lainnya mengalami kerusakan berat.
Sebanyak 145 rumah masih terendam banjir, sementara 20 fasilitas umum dan sosial ikut terdampak. Jumlah pengungsi tercatat mencapai 146 kepala keluarga atau sekitar 304 jiwa, dengan 10 jiwa lainnya masih dalam kondisi terancam.
Jumlah Korban Hilang dan Upaya Pencarian
Bencana banjir dan longsor di Sukabumi telah menyebabkan banyak korban hilang.
Tim SAR bersama petugas gabungan dan relawan masih melanjutkan pencarian untuk menemukan korban lainnya yang belum ditemukan.
Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Banjir Bandang dan Longsor di Padarincang, BPBD Serang Siaga Penuh
“Kami masih mencari lima orang lagi yang menjadi korban longsor di daerah Lengkong, serta satu orang di Simpenan,” tambah Rizkiansyah.
“Kami berhasil menemukan kedua korban pada pukul 13.30 WIB. Keduanya ditemukan dalam kondisi berpelukan dan sudah meninggal dunia,” ujar Rizkiansyah kepada awak media, dilansir dari Tribun Jabar.
Terjebak Arus Deras Menurut kesaksian warga sekitar, Zahra dan Nurul tidak sempat keluar rumah saat banjir tiba-tiba datang dengan arus deras.
“Saat air mulai menghantam rumah, ibu dan anak ini terjatuh dan tidak bisa menyelamatkan diri karena arus air yang sangat deras,” ujar seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Rumah mereka akhirnya roboh tersapu air, menyebabkan keduanya tertimbun material bangunan sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Kronologi Banjir Sukabumi Banjir yang terjadi di Kabupaten Sukabumi ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam.
Derasnya curah hujan menyebabkan sungai-sungai di beberapa kecamatan meluap, merendam ratusan rumah warga dan infrastruktur umum.
Banjir bandang menerjang dengan cepat, membuat banyak warga tidak sempat menyelamatkan diri. Selain itu, tanah yang jenuh oleh air hujan mengakibatkan longsor di beberapa titik, memperparah dampak bencana ini.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, hingga Jumat (7/3/2025) siang, banjir telah mengakibatkan lima rumah rusak ringan, enam rusak sedang, dan enam lainnya mengalami kerusakan berat.
Sebanyak 145 rumah masih terendam banjir, sementara 20 fasilitas umum dan sosial ikut terdampak. Jumlah pengungsi tercatat mencapai 146 kepala keluarga atau sekitar 304 jiwa, dengan 10 jiwa lainnya masih dalam kondisi terancam.
Jumlah Korban Hilang dan Upaya Pencarian Bencana banjir dan longsor di Sukabumi telah menyebabkan banyak korban hilang.
Tim SAR bersama petugas gabungan dan relawan masih melanjutkan pencarian untuk menemukan korban lainnya yang belum ditemukan.
“Kami masih mencari lima orang lagi yang menjadi korban longsor di daerah Lengkong, serta satu orang di Simpenan,” tambah Rizkiansyah.
Sumber : Kompas.com
Ada Genangan Air Hujan, Jalan Ceger Raya Kota Tangsel Lumpuh, Antrean Mobil Mengular |
![]() |
---|
Awas! 8 Titik di Tangerang Selatan Terendam Banjir Hari Ini, Ratusan KK Terdampak |
![]() |
---|
Sejumlah Wilayah di Kota Tangerang Terendam Banjir hingga Pohon Tumbang |
![]() |
---|
Diguyur Hujan, Tiga Wilayah di Pondok Aren Kota Tangsel yang Tergenang |
![]() |
---|
Potensi Hujan Masih Tinggi, Warga Tangsel Sekitar Kali Angke Diminta Tak Lengah dari Ancaman Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.