APBN Alami Defisit Hingga Rp 31,2 Triliun pada Awal 2025, Menko Airlangga: Baru Dua Bulan

Pemerintah tetap optimistis kinerja keuangan negara akan kembali positif setelah mengalami defisit pada awal 2025. 

|
Editor: Ahmad Tajudin
Tribunnews/Irwan Riswan
DEFISIT APBN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pada Maret ini, penerimaan dan belanja negara diharapkan meningkat.  

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah saat ini tengah mengalami defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada awal tahun 2025. 

APBN 2025 mengalami defisit sekitar Rp 31,2 triliun per 28 Februari 2025.

Meski demikian, pemerintah tetap optimis kinerja keuangan negara akan kembali positif setelah mengalami defisit pada awal 2025. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, pada Maret ini, penerimaan dan belanja negara bisa meningkat. 

"Ini kan baru dua bulan. Kita melihat Maret diharapkan lebih tinggi karena secara alami biasanya Maret lebih tinggi. Karena itu nutup laporan perpajakan," ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Defisit Masih dalam Perhitungan APBN

Airlangga menilai defisit anggaran di awal 2025 masih dalam batas yang terjangkau dalam perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Baca juga: Amerika Alami Defisit Anggaran yang Membengkak, Hingga Tembus 1,15 Triliun Dolar AS di Februari 2025

Ia optimistis penerimaan dan belanja negara akan berjalan sesuai rencana pemerintah.

"Pemerintah optimis penerimaan dan pembelanjaan akan sesuai dengan apa yang direncanakan di 2025," katanya. 
Beberapa pos penerimaan negara, seperti dari cukai, mineral, dan batu bara, diperkirakan akan membantu menutup defisit pada Maret ini.

APBN 2025 Catat Defisit Rp 31,2 Triliun 

Sebelumnya, keuangan negara mengalami defisit pada awal 2025, tercermin dari defisit APBN hingga akhir Februari. 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), APBN 2025 mengalami defisit Rp 31,2 triliun per 28 Februari 2025, atau setara 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Baca juga: Bantah Isu Menkeu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Usai Temui Prabowo, Dasco Beri Penjelasan

Realisasi ini berbanding terbalik dengan kinerja APBN tahun sebelumnya yang mencatat surplus Rp 22,8 triliun atau 0,10 persen dari PDB pada Februari 2024.

"APBN didesain dengan defisit Rp 616,2 triliun. Jadi, defisit 0,13 persen ini masih dalam target desain APBN sebesar 2,53 persen dari PDB," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (13/3/2025).  

Pendapatan dan Belanja Negara Turun

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved