JB Ngamuk! Tuding Kepala Bapperida Lebak Disogok, Proyek Sampah Dipindah Demi Uang

JB menuding Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak telah menerima sogokan dari proyek sampah.

Editor: Abdul Rosid
TribunBanten.com/Misbahudin
Mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya atau JB menuding Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak telah menerima sogokan dari proyek sampah. 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK – Mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya atau JB menuding Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak telah menerima sogokan dari proyek sampah.

Hal itu disampaikan JB di depan Bupati dan Wakil Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya dan Amir Hamzah serta Ketua DPRD Lebak, Juwita Wulandari, saat menghadiri kegiatan Gerakan tanam padi serentak di Kabupaten Lebak, Selasa (27/5/2025).

"Konsepnya sudah bagus malah dipindahkan. Karena dia sudah disogok. Masa iya yang begini harus dipakai saja. Dulu sekolah lu dapat gua, jadi bupati jadi pegawai negeri dapat gua, durhaka kamu," katanya.

Baca juga: Di Hadapan Bupati Hasbi, JB Blak-blakan Minta 3 Kepala OPD Pemkab Lebak Diganti, Kenapa?

"Ini yang begini khianat. Jangan sok pintar, ngadu sama saya meski sudah S3. Saya berkata jujur, berpihak kepada masyarakat," sambungnya.

Padahal kata JB, Lebak sudah punya kawasan industri sejak 5 tahun, namun belum jadi apa-apa.

"Ini buat sampahnya, kenapa bikin tempat sampah di Gununganten, biar industri buang sampahnya ke situ. Ini mah malah dipindahkan ke Dengung tempatnya," katanya.

"Karena yang punya tanah di Dengung ada yang ngasih uang. Sekarang masih dipakai sama bupati, kalau sudah waktunya pindahin gak apa-apa, jadi staf ahli atau jadi apa lah," sambungnya.

JB Minta Kepala Dinas DPMPTS dan Disperindag Lebak Diganti

JB mengatakan, Kepala DPMPTS Lebak harus diganti, dikarenakan terkait izin industri pertanian selama dua tahun lamanya di Cikulur tidak beres.

"Masa iya kadis perizinan yang seperti ini mau dipakai lagi, ganti lambat kok. Coba bayangin Bupati dan Wakil Bupati, itu orang mau pindah dari Cikande ke sini, punya lahan 10 hektar mau mindahin industri pertanian ke sini, dua tahun izinnya gak beres-beres izinnya," katanya.

Menurut JB, Kepala DPMPTS harus diganti, lantaran sudah tidak ada artinya lagi. Terlebih masih banyak pegawai yang mau beribadah.

"Udah yang gini mah ganti-ganti, udah gak ada artinya lagi. Karena masih banyak orang yang masih mau ibadah. Kerjanya ibadah, ganti masih banyak pegawai," ujarnya.

"Kamu jadi kepala dinas, orang lain mau investasi dua tahun tidak beres-beres. Nelepon ke saya orang itu, duh Pak Haji, izinnya masih di DPMPTSP."

"Kalau ada industri, maka akan ada lapangan pekerjaan, ada dampak pajak, ada pendapatan daerah. Ini gak mikir yang ada mau buat dirinya sendiri," sambungnya.

Selanjutnya, JB juga meminta Kepala Disperindag Lebak agar membongkar palang pintu parkir yang berada di Pasar Sampai.

"Dinas perdagangan berdiri kamu, bongkar itu palang pintu Pasar Sampai. Pasar kecil luh dibikin parkir, perbaiki tuh pasar kaki lima yang di Kopi tuh. Jangan loh pake paving block dipake juga enggak. Kerja apa luh," katanya.

Di depan Bupati dan Wakil Bupati Lebak, serta Ketua DPRD Lebak, JB meminta agar Kepala Disperindag dibuang menjadi staf ahli.

"Mendingan diancengklen (dibuang) biar kerasa jadi staf ahli, baru kerasa sama kamu," katanya.

Tak hanya itu, JB juga menyinggung Dinas Pendidikan terkait komputer dan laptop untuk anak sekolah kelas enam tidak sampai.

"Siap-siap yang kena kasus," katanya.

Selain itu, kata JB, Bupati Lebak Hasbi Jayabaya banyak pengawasnya.

"Bupati ini mah banyak pengawasnya, ada bapaknya, tetehnya, dan ada Wakil Bupati. Wakil Bupati itu kan mantan wakil Pak Haji waktu dulu," katanya.

"Pejabat yang bener kerjanya, jangan sampai mukanya ke Bupati," sambungnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved