Bencana Alam
Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Ancam Ende, Warga Diminta Ikuti Imbauan BPBD
Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi besar, Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA.
TRIBUNBANTEN.COM - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi besar, Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA.
Melansir Pos Kupang, letusan tergolong sangat dahsyat dengan tinggi kolom abu mencapai ±10.000 meter di atas puncak atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut.
Erupsi dahsyat ini tak hanya mengejutkan warga sekitar gunung, tapi juga memicu kewaspadaan di wilayah tetangga, termasuk Kabupaten Ende yang berjarak puluhan kilometer dari pusat letusan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Warga Langsung Ngungsi ke Tempat Aman
Apalagi kolom abu menjulang hingga ±10.000 meter di atas puncak dan penyebaran ke hampir semua arah mata angin, sebaran material vulkanik kini berpotensi mengarah ke wilayah Ende, tergantung dinamika angin di ketinggian.
Sekretaris BPBD Ende, Emanuel Yulius Riwu, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau arah angin dan kemungkinan dampak abu vulkanik terhadap kabupaten ini.
“Potensi ada, tergantung arah angin malam ini. Masyarakat kami minta tetap tenang, tetapi waspada,” ujarnya saat dikonfirmasi Selasa malam.
Langkah Siaga: Edukasi Masker dan Bahaya Abu
Untuk meminimalkan dampak paparan abu terhadap kesehatan, BPBD telah mulai menyosialisasikan pentingnya penggunaan masker dan penutupan jendela rumah bagi warga yang tinggal di dataran tinggi atau zona yang rawan terkena hembusan abu.
“Kalau abu sampai ke Ende, kami prioritaskan distribusi masker ke wilayah utara dan timur kabupaten, serta imbauan pembatasan aktivitas luar ruangan,” lanjut Emanuel.
Bila abu terkonfirmasi turun di permukiman, pembelajaran tatap muka bisa dihentikan sementara demi keselamatan pelajar.
Koordinasi Lintas Kabupaten Ditingkatkan
Pemerintah Kabupaten Ende kini memperkuat komunikasi dengan BPBD Flores Timur dan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi.
Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga menjadi acuan utama dalam pengambilan keputusan.
“Kami tidak boleh lengah meski jarak jauh dari pusat erupsi. Abu bisa menjangkau puluhan kilometer tergantung arah dan kekuatan angin. Koordinasi dan kesiapan lebih penting sekarang,” kata Emanuel.
Dampak Jangka Pendek dan Imbauan Masyarakat

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.