Nasib Polisi yang Diduga Lempar Telur Setengah Matang ke Wajah Pegawai Warkop di Palu, Kini Dicopot

TRIBUNBANTEN.COM - Kepolisian Republik Indonesia memberikan tindakan tegas kepada para personel Polri yang melakukan pelanggaran, terlebih perilaku arogan yang mengarah pada dugaan tindakan kriminal.

Seperti yang sempat viral beberapa waktu yang lalu, oknum personel Polda Sulten melakukan tindakan arogan terhadap pegawai Warkop Roemah Balkot.

Oknum polisi yang diketahui adalah Kombes Pol Richard B Pakpahan itu diduga melempar telur setengah matang ke wajah pegawai warkop.

Insiden itu membuat warga Palu, Provinsi Sulawesi Tengah murka terhadap oknum polisi berpangkat Kombes itu.

Nasib polisi yang berulah di Warkop Roemah Balkot pada Sabtu (14/6/2025) itu, kini telah dicopot dari jabatannya sebagai seorang direktur di Polda Sulteng.

Baca juga: 33 Nama Pejabat Polisi yang Masuk Daftar Mutasi Polri Juni 2025

Polri langsung mengambil tindakan tegas terhadap Kombes Pol Richard B Pakpahan, pasca insiden tersebut viral dan mendapat kecaman dari masyarakat Palu.

Kini, Jabatan Direktur Samapta (Dirsamapta) Polda Sulawesi Tengah yang sebelumnya diemban Kombes Pol Richard B Pakpahan resmi dicopot.

Pencopotan itu diduga berkaitan dengan dugaan penganiayaan terhadap seorang pegawai Warkop Roemah Balkot berinisial CV (17).

Informasi tersebut berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1442/VI/KEP/2025 tertanggal 24 Juni 2025.

Dalam telegram tersebut, Kombes Pol Richard B Pakpahan dimutasi menjadi perwira menengah (Pamen) di Polda Sulteng. 

Baca juga: Viral Seorang Pemuda Tendang hingga Pukul Wajah Ibunya di Bekasi, Pelaku Kini Ditangkap Polisi!

Sementara itu, posisi Dirsamapta kini diisi oleh Kombes Pol Mikael P Sitanggang, yang sebelumnya menjabat Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Maluku Utara.

Kenapa Insiden Ini Bisa Terjadi?
 
Masalahnya sepele, telur setengah matang jadi pemicu.

Menurut pengakuan CV, Kombes R memesan mi kuah dengan dua butir telur yang dicampur langsung ke dalam mangkuk. 

Namun, telur yang disajikan ternyata tidak sesuai dengan harapan sang pelanggan.

"Telurnya dimasak setengah matang, dan mungkin tidak sesuai dengan selera beliau. Tapi saya tidak menyangka reaksinya akan seperti itu," ujar CV.