Pembangunan Fly Over Jalan Raya Citeras-Cikande Ditunda Pemerintah Pusat, Pemkab Lebak Masih Optimis

Pemerintah Pusat berencana akan menuda pembangunan fly over di Kabupaten Lebak, tepatnya di Jalan Raya Citeras-Cikande.

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
FLY OVER - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Lebak, Yosep Mohamad Holis, Selasa (8/7/2025).  

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Pemerintah Pusat berencana akan menuda pembangunan fly over di Kabupaten Lebak, tepatnya di Jalan Raya Citeras-Cikande.

Penundaan rencana itu akibat terdampak kebijakan baru Pemerintah Pusat, soal adanya pembatasan anggaran untuk pembangunan baru. 

"Sesungguhnya 2024 itu sudah masuk prioritas saat rakor yang diselenggarakan Bappenas. Cuma sayang, ada kebijakan baru dari Pusat," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Lebak, Yosep Mohamad Holis, Selasa (8/7/2025). 

Ia mengatakan, seharusnya tahun 2025 ini sudah masuk tahap perencanaan pembangunan fly over. 

Baca juga: Puskesmas di Kabupaten Lebak Diminta Beri Pelayanan Maksimal, Kadinkes Ingatkan Soal Ini

"Perencanaan harusnya tahun ini, karena kalau sudah masuk perencanaan, satu atau dua tahun harus dibangun," katanya.  

"Tambah lagi memang itu jalan nasional, maka dibangunnya juga oleh Pusat," sambungnya. 

Meksipun begitu, kata dia, Pemkab Lebak masih optimis program pembangunan fly over tidak hilang dan bisa dilanjutkan kembali oleh Pusat. 

Terlebih, Kementerian PU, Kementrian Perhubungan dan Ditjen KI juga sudah menyatakan siap. 

"Kita sebetulnya kecewa, tapi kita paham negara sedang tidak punya uang. Harapan kami program itu tidak hilang,  dan kami tetap menunggu," katanya. 

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Jalan di Pandeglang Dimulai Tahun 2026, Wabup Iing: Kami Bukan Pesulap

Ia mengungkapkan, ada beberapa tujuan dibalik rencana pembangunan fly over tersebut. 

Di antaranya, mengurai kemacetan, akses lintas kereta api dengan waktu 16 menit sekali dan meminimalisir tingkat kecelakaan. 

"Kan dalam standar minimun masalah lalu lintas biasanya terjadi kemacetan dan kecelakaan. Terus akses kereta api itu 15 menit saja sudah macet, apalagi nanti kalau 6 menit sekali," ujarnya. 

Ia menyebutkan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun fly over kurang lebih sekitar Rp 400 miliar. 

"Nah itu belum termasuk pembebasan lahannya," katanya. 

Ia mengaku, akan terus mengawal rencana pembangunan fly over tersebut. 

"Tentu akan kita kawal pada saat rakor lagi nanti. Kemudian di level teknis Kementerian PU, apakah sudah atau belum, kita akan cek lagi sampai jadi prioritas," pungkasnya. 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved