Potret Terkini Gedung SMAN 10 Tangsel Usai Didemo Warga, Bambu-Spanduk Tuntutan Masih Menutup Pagar
Beginilah penampakan gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) 10 Kota Tangerang Selatan, Ciputat, Tangsel, Jumat (11/7/2025).
TRIBUNBANTEN.COM - Beginilah penampakan gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) 10 Kota Tangerang Selatan, Ciputat, Tangsel,
Pasca di demo warga beberapa hari lalu, terkait seleksi sistem penerimaan murid baru (SPMB) Banten 2025.
Seperti diketahui, warga dekat sekolah SMAN 10 Tangsel melakukan aksi protes, lantaran anak-anak mereka gagal lolos SPMB Banten 2025, padahal rumahnya dekat dengan sekolah.
Atas persoalan itu, warga kemudian melakukan aksi demo dan menutup akses pintu masuk dengan bambu dan memasang spanduk di gerbang sekolah.
Baca juga: Kata Andra Soni soal Pintu Masuk SMAN 6 Tangsel Ditutup Warga yang Protes SPMB Banten 2025
Berdasarkan pantauan Tribun Tangerang, pada Jumat (11/7/2025). Gerbang sekolah yang biasanya terbuka menyambut tawa siswa, kini tertutup oleh spanduk lusuh putih dan tiga batang bambu yang membentang kaku.
Di atas kain putih yang membentang di gerbang sekolah, terdapat tulisan berwarna merah mencolok menyuarakan harapan warga.
"Warga menuntut semua warga Tegal Rotan bisa diterima di SMAN 10 Tangsel," tertulis dalam sepanduk putih, dikutip TribunTangerang.com, Ciputat, Tangsel, Jumat (11/7/2025).
Di samping spanduk itu, terpajang karton putih yang dipenuhi tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan agar anak-anak mereka bisa bersekolah.
Tampak pula beberapa siswa berlalu-lalang di lingkungan sekolah dengan seragam putih abu-abu, menandakan aktivitas masih berjalan seperti biasa.
Baca juga: Kisruh SPMB 2025 Jalur Domisili, Warga Blokir Gerbang SMAN 10 Tangsel Pakai Bambu
TribunTangerang.com telah berupaya menghubungi kepala sekolah untuk meminta keterangan terkait keresahan warga, namun hingga kini belum mendapatkan jawaban.
Sebelumnya diberitakan, warga di jalan Tegal Rotan Raya, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, melakukan aksi protes di depan SMAN 10 Tangsel, Kamis (4/7/2025).
Aksi ini dilakukan warga karena anak-anak mereka tidak lolos Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili.
Kekecewaan warga Tegal Rotan terhadap hasil SPMB jalur domisili SMAN 10 Tangsel memuncak hingga berujung aksi.
Warga bernama Junaidi mengungkapkan, sebanyak 23 anak dari lingkungan sekitar sekolah dinyatakan gagal masuk, meskipun secara domisili hanya berjarak beberapa meter dari sekolah negeri tersebut.
“Tuntutan kami sederhana, Kami hanya ingin anak-anak kami yang tinggal di sekitar sini bisa bersekolah di SMA ini. Masa rumah cuma 10 meter dari sekolah tapi gak bisa masuk?” ujar Junaidi saat ditemui TribunTangerang.com, Ciputat, Tangsel, Jumat (4/7/2025).
Kepala Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Kondisi Psikologis Muridnya |
![]() |
---|
Fakta di Balik Mundurnya 9 Siswa Sekolah Rakyat 33 Tangsel: Kecanduan Rokok-Ada Psikologis Keluarga |
![]() |
---|
Kepsek Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Asal 9 Anak yang Undur Diri, Terbanyak dari Daerah Ini |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat 33 Tangsel Disorot Komisi VIII DPR Usai 9 Siswa Undur Diri |
![]() |
---|
Dukung Asta Cita Prabowo, Pemkot Tangsel Siapkan Transportasi Publik Terintegrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.