Pemkab Lebak Targetkan Punya Pengolahan Beras Lewat Anggaran Perubahan 2025, Ini Alasannya

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Pemerintah Kabupaten Lebak menargetkan memiliki rice milling unit (RMU) atau unit pengolahan padi menjadi beras melalui anggaran perubahan tahun 2025.

Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk prioritas dalam penguatan ketahanan pangan daerah.

“Prioritas kita di perubahan adalah ketahanan pangan, salah satunya dengan memiliki RMU untuk beras lokal,” ujar Hasbi, Minggu (13/7/2025).

Baca juga: Nelayan Lebak Dilarang Jual BBL Jalur Ilegal, Dinas Perikanan Sarankan Gunakan Kuota Resmi KUB

Menurut Hasbi, Lebak merupakan daerah penghasil gabah kering giling (GKG) yang sangat potensial. Setiap tahunnya, produksi GKG dari seluruh petani padi di Lebak mencapai sekitar 662.000 ton.

“Karena kita adalah daerah penghasil. Makanya saya mendorong, bersama tim TAPD Pak Sekda, InsyaAllah di perubahan ini kita punya RMU,” tambahnya.

Hasbi optimistis, keberadaan RMU ini akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

“Ya harus berpengaruh dong ke PAD. Buat apa kita berbisnis kalau tidak berdampak,” tegasnya.

Meski begitu, ia belum bersedia membuka detail anggaran untuk pembangunan RMU.

“Nanti saya sampaikan saat menjelang pengadaan,” katanya singkat.

Anggaran Mencapai Rp4 Miliar Lebih
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Budi Santoso menyebut bahwa pembangunan RMU untuk beras premium ini membutuhkan anggaran sekitar Rp4 miliar lebih.

"Anggaran yang dibutuhkan Rp4 miliar lebih lah. Itu untuk beras premium," ujarnya. 

Ia mengatakan, keberadaan RMU nantinya diharapkan dapat meningkatkan PAD Lebak. 

"Iya untuk peningkatan PAD," katanya.