Protes Jalan Macet Akibat Ada Proyek Urugan Tanah, Pria di Serang Diduga Dikeroyok Petugas Keamanan

Pengendara motor menjadi korban pengeroyokan di area proyek urukan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilovolt (kV), Kibinx Serang

Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Muhammad Uqel
Korban dugaan pengeroyokan oleh petugas keamanan pryoek urugan di Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG – Seorang pengendara roda dua diduga menjadi korban pengeroyokan di area proyek urukan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilovolt (kV), Jalan Raya Kampung Pasir Baru, Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Insiden dugaan tindak pidana pengeroyokan tersebut dialami Pakrudin, warga Kampung Pasir Salam, Desa Walikukun, Kecamatan Carenang, Serang.

Pakrudin mengaku, menjadi korban kekerasan fisik dari para pelaku yang diduga berasal dari kelompok pengamanan proyek pengurukan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca juga: Erika Carlina Hamil 9 Bulan, Sang Pacar Ngaku Siap Pasang Badan: Tuhan Lagi Nggak Main-main

Pakrudin menceritakan, kejadian tersebut terjadi setelah dirinya selesai bekerja dan hendak menunaikan ibadah salat Magrib. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan pulang melalui jalan yang sedang mengalami kemacetan. 

"Bang, kalau caranya kayak begini, punya jalan sendiri," ujar Pakrudin kepada petugas keamanan proyek yang sedang mengatur lalu lintas.

Keluhannya tersebut kemudian memicu reaksi agresif dari sekelompok orang yang berada di lokasi.

Tanpa diduga, saat mengendarai sepeda motor, Pakrudin tiba-tiba diserang dari belakang oleh pelaku.

Mereka langsung menariknya dan melakukan pengeroyokan. Beruntung, kejadian tersebut terekam oleh video amatir yang berada di sekitar lokasi sehingga aksi kekerasan tersebut terdokumentasi dan menjadi bukti penting.

"Ya untungnya di lokasi kejadian ada video amatirnya. Mereka juga takut pas bikin videonya juga," katanya, Sabtu, (19/7/2025).

Pelaku yang terlibat berasal dari kelompok yang bertanggung jawab, atas pengamanan proyek pengurukan di sekitar lokasi.

Pakrudin mengatakan, salah satu pelaku utama yang belakangan ia ketahui berinisial Td, warga asal Lampung yang memiliki istri di Desa Ketos. 

Selain TD, ada juga pria yang biasa dipanggil Haji, yang disebut sebagai pelaku utama yang memukul korban.

"Haji itu yang mukul, kalau T ini yang cekik saya dari belakang," ujar Pakrudin.

Selain kedua pelaku utama tersebut, ada beberapa orang lain yang turut serta mengelilingi dan terlibat dalam aksi pengeroyokan. 

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved