Diduga Dianiaya Ayah Kandung, Balita di Ciputat Tangsel Tewas, Begini Kesaksian Tetangga
Seorang balita berumur 4 tahun meninggal dunia di sebuah rumah sakit dengan luka lebam di tubuhnya.
Lebih lanjut, Priyanti mengaku baru mengetahui kabar meninggalnya bocah malang itu setelah pelaku menelepon, menyampaikan bahwa anaknya meninggal di rumah sakit dan meminta izin untuk memulangkan jenazah ke kontrakan.
"Awal mulanya dia nelpon ke sini, bilang, 'Anak saya meninggal di rumah sakit, boleh nggak dibawa pulang'," ujar Priyanti
Menurutnya, warga sempat mengizinkan, meskipun belum tahu secara pasti apa yang terjadi. Mereka pun menunggu hingga pukul satu dini hari, namun jenazah tak kunjung datang.
Namun, bukannya jenazah yang tiba, tak lama kemudian justru polisi yang datang. Dari situlah terungkap fakta bahwa korban diduga meninggal akibat dianiaya oleh ayahnya sendiri.
"Ditunggu-tunggu sampai jam satu, eh, malah tiba-tiba polisi yang datang," lanjutnya.
Saat tiba di lokasi, polisi langsung menyampaikan bahwa telah terjadi dugaan pembunuhan.
"Polisi bilang, 'Di sini tadi ada bapak-bapak?' Terus bilang, 'Di sini ada pembunuh.' Kaget dong, kami semua langsung tanya, siapa yang dibunuh? Ternyata anaknya sendiri," tutup Priyanti.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Wira Graha Setiawan menduga kuat korban mengalami kekerasan sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
"Kita temukan informasi ada satu seorang balita ditemukan di rumah sakit meninggal dunia," ucap Wira Graha saat ditemui di Polres Tangsel, Serpong, dikutip Senin (28/7/2025).
Wira mengatakan, dua orang telah diamankan dan tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik.
"Kita amankan dua prang terduga pelaku, kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut," imbuhnya.
Wira menyebutkan bahwa informasi awal diterima pada pagi hari, ketika laporan masuk mengenai seorang balita yang meninggal dunia di rumah sakit.
Ia segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan awal.
“Setelah kami cek ke TKP, ditemukan bahwa balita ini diduga meninggal karena kekerasan. Satu orang sempat kami amankan di polsek, dan kemudian kami limpahkan ke polres untuk penyidikan lebih lanjut,” jelas Wira.
Menurut keterangan awal, korban diketahui mulai mengeluh kesakitan sejak pukul 21.00 malam.
Diguyur Anggaran Rp 100 Miliar, Pemkot Tangsel Siapkan Lahan Pembangunan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Usai Ditinjau DPR RI, Anggaran Rp100 M Disiapkan untuk Bangun Gedung Sekolah Rakyat Baru di Tangsel |
![]() |
---|
Kepala Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Kondisi Psikologis Muridnya |
![]() |
---|
Fakta di Balik Mundurnya 9 Siswa Sekolah Rakyat 33 Tangsel: Kecanduan Rokok-Ada Psikologis Keluarga |
![]() |
---|
Kepsek Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Asal 9 Anak yang Undur Diri, Terbanyak dari Daerah Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.