Bencana Alam di Banten

Tidur Berpindah-pindah, Warga Girimukti-Lebak Menanti Uluran Tangan Pemerintah

9 rumah di Kampung Daroyon, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak rusak berat akibat bencana pergerakan tanah

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Haris
Dok. Warga
Sebanyak sembilan rumah di Kampung Daroyon, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten dilaporkan rusak berat akibat bencana pergerakan tanah, Selasa (5/8/2025). 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sebanyak sembilan rumah di Kampung Daroyon, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten dilaporkan rusak berat akibat bencana pergerakan tanah, Selasa (5/8/2025).

Peristiwa awal itu terjadi sejak akhir 2024, namun hingga kini terus berlanjut dan merusak Infrastruktur desa termasuk jalan utama di wilayah kampung tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa (Kades) Girimukti, Acep Deden Hidayat, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi warganya yang kini kehilangan tempat tinggal. 

Baca juga: Tim Geologi Cek Kelayakan Tanah Tiga Kecamatan di Lebak Usai Peristiwa Longsor

Menurut Acep, hingga saat ini warga terdampak masih harus tinggal berpindah-pindah dan menumpang di rumah sanak keluarganya. 

"Kami sangat prihatin, karena warga tidak bisa tinggal di rumahnya lagi, dan sekarang mereka benar-benar mengandalkan keluarga," ujarnya dalam sambungnya telepon.

Acep berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dan instansi terkait, segera mengambil langkah kongkret untuk membantu warga terdampak.

"Kami butuh langkah cepat, tapi juga solusi nyata seperti bantuan rumah atau hunian sementara," katanya. 

Sejauh ini, kata dia, warga baru menerima bantuan satu kali dari Baznas Lebak dan BPBD Lebak.

Bahkan, tambah dia, pihak desa juga siap jika diminta untuk menyediakan lahan untuk tempat darurat. 

"Kami sangat terbuka, dan siap bekerja sama untuk menyediakan lahan atau fasilitas darurat," katanya. 

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama mengaku sudah menurunkan timnya, untuk melakukan asesmen di lokasi. 

"Kami sudah menurunkan tim ke lokasi, supaya bisa melihat kondisi kerusakan dan potensi lanjutan dari pergeseran tanah ini," ujarnya. 

Baca juga: Musim Hujan, Berikut Sejumlah Wilayah Rawan Bencana di Kota Serang

"Dan fokus kami saat ini adalah pemetaan risiko dan kebutuhan warga terdampak," sambungnya. 

Menurut Febby, wilayah tersebut menjadi salah satu daerah rawan pergerakan tanah

"Kondisi pastinya masih kami kaji. Hasilnya akan kami sampaikan setelah proses asesmen selesai," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved