Bersihkan Sampah di Pulau Merak Kecil, Komunitas Anak Pulo Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Penulis: Khairul Maarif
Editor: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anak muda berkegiatan positif mengurus kebersihan lingkungan di Pulau Merak Kecil, Cilegon, Banten.

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Sejumlah anak muda berkegiatan positif mengurus kebersihan lingkungan di Pulau Merak Kecil, Cilegon, Banten.

Hasilnya, Pulau Merak Kecil tampak bersih. Semula, lokasi itu tidak terurus dan banyak sampah menumpuk.

Tumbuhan yang tumbuh meranggas dan lebat membuat pulau ini tidak memiliki ruang untuk pengunjung.

"Awalnya tidak berniat dijadikan tempat wisata, cuma berniat membersihkan," kata Wakil Ketua Komunitas Anak Pulo, Eman Sulaiman, kepada TribunBanten.com, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Penghobi Mobil Remote Kontrol Bergabung di Komunitas CRC, Nge-Trail Bareng Keliling Kota Cilegon

Baca juga: Sampah Kerap Menumpuk di Terowongan Kidemang, Komunitas Gaspool Pasang Spanduk Peringatan

Anak muda itu membentuk Komunitas Anak Pulo. Komunitas Anak Pulo merupakan wadah para pemuda dari warga sekitar Pulau Merak Kecil yang membersihkan pulau tersebut sejak 2015.

Sebelum banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, kata dia, Pulau Merak Kecil hanya menjadi destinasi wisata warga Kampung Sukajadi, Kelurahan Mekarsari setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Pas tahun 2015 saya lupa bulannya, Komunitas Anak Pulo terbentuk untuk merawat Pulau Merak Kecil belum kepikiran untuk mengelola," tambahnya.

Eman menuturkan merawat Pulau Merak Kecil karena untuk kepentingan warga sekitar yang sering berkunjung ke sini.

"Setelah itu kita kepikiran untuk menyewakan tikar dan ban agar ada pemasukan untuk anggota," tuturnya.

Penyewaan tersebut baru berjalan setelah satu tahun berjalan Komunitas Anak Pulo merawat Pulau Merak Kecil.

"Dua tahun berjalan tepatnya pada 2017 baru lah dibuka kamar mandi dan pedagang keliling sudah ada," ujarnya.

Penamaan Komunitas Anak Pulo menurut Eman didasarkan karena dirinya bersama teman-temannya sering berada di Pulau Merak Kecil.

"Yaudah dinamain aja Anak Pulo karena sering di Pulau," tambahya.

Setelah itu, Komunitas Anak Pulo datang ke beberapa dinas untuk meminta izin mengelola Pulau Merak Kecil.

"Dinas Perhutani dan Dinas Pariwisata kami datangi tidak bisa memberi izin, tapi dari mereka kami disilahkan untuk mengelola karena kami pemuda sekitar," ungkapnya.

Upaya pengajuan izin itu dilakukan Komunitas Anak Pulo pada 2019.

Baca juga: Terinspirasi Hadis, Ade Bentuk Komunitas Senabung Serang, Program Makan Gratis hingga Wakaf Al-Quran

Baca juga: Komunitas Senabung Buat Program Warung Makan Gratis, Bantu Warga Kurang Mampu di Tengah Pandemi

"Saat itu pedagang sudah memiliki lapak namun belum tertata," tambahnya.

Sampai saat ini anggota Komunitas Anak Pulo berjumlah 25 orang.

Berita Terkini