Sate Beracun Berujung Maut

Terungkap Jenis Racun pada Sate yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Kepala Lab: Racunnya Jenis 'C'

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla
Editor: Yudhi Maulana A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bandiman memperlihatkan foto anaknya, Naba yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021)

Laporan wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla

TRIBUNBANTEN.COM - Jenis racun pada sate yang membuat anak sopir ojek online di Bantul tewas usai menyantapnya akhirnya terungkap.

Berdasarkan informasi yang didapat dari TribunJogja.com, Kepala Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Setyarini Hestu Lestari membenarkan kalau hasil uji sempel sate sudah diserahkan kepada pihak kepolisian.

Setyarini pun telah memastikan bahwa jenis racun itu telah diketahui.

"Hasilnya sudah kami sampaikan ke kepolisian, ya memang ada racun jenis C di dalam makanan itu," katanya dikutip dari TribunJogja.com, Kamis (29/4/2021).

Meski telah mengetahui jenis racun pada makanan yang dikonsumsi anak driver ojol tersebut, Setyarini enggan menyebutkan secara detil racun itu.

Setyarini menyerahkan secara penuh ke pihak kepolisian terkait mempublikasian hasil laboratorium tersebut.

Menurutnya, mengenai cara kerja racun hingga bagaimana menetralisir di luar kewenangannya.

"Untuk pemeriksaan sampel kami periksa secara uji kimia dan mikrobiologi. Kalau untuk cara kerja racunnya silakan tanyakan ke ahli forensik," ujarnya.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun ke Sopir Ojek Online yang Tewaskan Bocah SD

Polisi Masih Telusuri Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun

Sementara Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto membeberkan bahwa penyelidikan terkait tersangka dari kasus sate beracun ini masih dalam pencarian.

"Belum ada perkembangan, masih ditangani oleh anggota," ucap Yuliyanto.

Yuliyanto mengungkapkan bahwa sejauh ini sudah ada enam saksi yang diperiksa untuk dimintai keterangan.

Yuliyanto juga menambahkan kalau tidak ada proses autopsi kepada korban karena keluarga tidak mengizinkan.

"Tapi dari keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi," tambah Yuliyanto.

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul (Dok Polsek Sewon | Ilusrasi paket sate)
Halaman
12

Berita Terkini