Dampak Penyegelan PAUD di Desa Kendayakan Serang, Muridnya Sampai Alami Trauma

Penulis: desi purnamasari
Editor: Yudhi Maulana A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekolah PAUD Tunas Harapan di Kampung Kebon Jaya, Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten kini mulai kembali dibuka dan melakukan pembelajaran seperti biasa.

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Kegiatan belajar-mengajar di PAUD Tunas Harapan berhenti beraktivitas karena adanya penyegelan dampak dari sengketa tanah.

Gedung PAUD yang berada di Kampung Kebon Jaya, Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten itu sebelumnya disegel oleh warga yang mengaku sebagai ahli waris dari tanah yang dibangun PAUD.

Aksi penyegela tersebut tidak hanya terjadi pada tahun ini saja.

Sebelumnya hal serupa pun sempat terjadi pada tahun 2019 lalu hingga mengharuskan anak-anak belajar di rumah gurunya.

Atas kejadian terus banyak dari para siswa yang merasa trauma hingga saat ini. Bahkan sakit dan tidak mau sekolah.

Maka khawatir itu pun masih dirasakan oleh pihak guru dan wali murid saat ini.

Baca juga: Sempat Disegel, Siswa PAUD Tunas Harapan Tampak Ceria Bisa Kembali Belajar

"Ini sebenernya udah yang kedua kalinya hal ini terjadi bahkan pada 2019 sampe kantor balai desanya juga ikut disegel," kata kepala Sekolah PAUD Tunas Harapan, Muslihat kepada TribunBanten.com, Jumat (1/10/2021).

Dan hal ini pun terjadi kembali pada tahun ini, Namun ia pun memastikan pada tahun ini tidak ada anak-anak yang trauma berat hingga sakit bahkan tidak ingin sekolah.

"Alhamdulillah kalau sekarang engga ada, cuman emang mereka nanyain terus kapan sekolah di Paud lagi," ujar perempuan yang akrab disapa bunda tersebut.

Perempuan berkerudung ini pun mengakau merasa sedih ketika siswanya terus bertanya kenapa mengenai sekolah tersebut.

PAUD Tunas Harapan di Kampung Kebon Jaya, Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten kini mulai kembali dibuka dan melakukan pembelajaran seperti biasa. (TRIBUNBANTEN/DESIPURNAMA)

"Jujur saya juga sempat sedih melihat anak-anak, yang baru saja sekolah kembali karena memang pembelajaran tatap muka juga kan baru dibuka lagi September kemarin, sudah ada kejadian seperti ini," ujarnya saat dilokasi.

Maka dalam hal ini ia pun mencoba memberikan pemahaman terhadap anak-anak dan menghibur mereka agar tidak trauma.

"Kami sebisa mungkin memberikan pemahaman agar merka juga tidak merasa takut, dan merak di hari pertama sekolah di buka kembali mereka antusia dan semangat alhamdulillah," katanya.

Ia pun berharap kedepan masalah ini agar segera terselesaikan dan tidak lagi kembali terulang.

Baca juga: Sempat Disegel, Siswa PAUD Tunas Harapan Tampak Ceria Bisa Kembali Belajar

Halaman
12

Berita Terkini