Sementara itu, orang tua siswa Kokom mengaku senang sekolah dapat kembali normal. Karena putranya tersebut selalu bertanya kapan sekolah.
"Anak saya baru kelas satu, pas kejadian ini disegel dia terus nanya kesaya kapan kembali sekolah di Paud," katanya.
Karena, penyegelan tersebut sudah terjadi hampir dua minggu dan selama itu para siswa belajar di rumah gurunya.
"Namanya anak kecil ya dia nanya terus kenapa PAUD-nya ditutup mah, aku maunya belajar di PAUD lagi," ujarnya sambil bercerita rengekan anaknya tersebut.
Ia pun berharap agar masalah ini segera selesai, dan sekolah tetap berjalan seperti biasanya dan pada murid bisa belajar mengajar nyaman.