"PLN membangun infrastruktur energi di seantero nusantara, terutama daerah tertinggal, terpencil dan merupakan pengejawantahan kedaulatan RI di perbatasan antar negara," ucap Darmawan.
Adapun kucuran PMN sejak 2020 sudah diserap PLN sebesar Rp 4,7 triliun hingga triwulan pertama tahun ini.
Realisasi ini mencapai 95 persen dari total dana PMN yang telah diterima PLN.
Realisasi PMN tahun 2021 hingga triwulan pertama tahun ini sudah terserap Rp 4 triliun atau 80 persen dari total dana PMN yang sudah diterima.
Baca juga: Dukung Tingkatkan Nilai Produk Tambang, PLN Siap Listriki 6 Smelter di Sulawesi Sebesar 3.168 MVA
"Dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan mempercepat transisi energi dengan menyasar pengembangan Pembangkit Listrik yang bersumber dari sumber daya alam setempat dan pengembangan jaringan transmisi untuk perluasan pelayanan listrik desa," ujar Darmawan.
Realisasi Rasio Elektrifikasi
Dalam peningkatan rasio elektrifikasi dan pencapaian energi berkeadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia, hingga tahun ini PLN sudah melakukan aksi korporasi sebesar Rp 196,8 miliar.
Angka itu untuk mendukung terciptanya rasio elektrifikasi 100 persen.
Saat ini PLN mencatat realisasi rasio elektrifikasi sudah mencapai 99,5 persen.
Untuk bisa mencapai 100 persen, masih membutuhkan tambahan biaya sebesar Rp 17,96 triliun dengan rincian untuk wilayah Jawa Madura Bali sebesar Rp 2,03 triliun.
Sumatera dan Kalimantan membutuhkan Rp 9,93 triliun, Wilayah Sulawesi Maluku Nusa Tenggara dan Papua membutuhkan Rp 6 triliun.
PLN berharap hadirnya listrik pada daerah-daerah tersebut, akan tercipta multiplier effect melalui peningkatkan penyerapan tenaga kerja, peningkatan pembayaran pajak dan peningkatan ekonomi sektor riil.
"Sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah setempat,” katanya.