"Korban mengalami luka berat pada bagian kepala pasca kecelakaan odong-odong di perlintasan kereta api," katanya.
Baca juga: Perlintasan Kereta Api di Kragilan Dipasang Palang Pintu Sementara, Pasca Insiden Odong-odong Maut
Tiwi mengatakan, pasca kecelakaan korban sempat dirawat di RS Hermina Serang selama empat hari dan mendapatkan tindakan berupa kraniatomi atau operasi untuk mengangkat gumpalan darah dari bagian kepala korban oleh tim dokter.
Dengan demikian, dari 33 penumpang odong-odong, korban meninggal dunia bertambah menjadi 10 orang dan 23 penumpang lainnya luka-luka baik berat maupun ringan
Selain anak anak tersebut, saat ini di RS Hermina juga masih ada 10 orang korban luka luka yang dirawat.
Baca juga: Polisi Gelar Razia Odong-odong di Tangerang, Keberadaannya Tak Jelas & Ganggu Ketertiban Lalu Lintas
"Sementara ini 10 orang masih dalam perawatan di Hermina," ucapnya.
Sementara, untuk perkembangan kondisi korban yang masih dalam perawatan, Tiwi pun mengaku masih akan terus memantau dan memastikan kondisi kesehatan korban.
"Nanti kami cek lagi, untuk kondisi korban yang masih dirawat," katanya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kisah Warga Sempat Cium Wewangian Sebelum Insiden Odong-Odong Maut di Desa Silebu
The Story of Residents Smelling Fragrances Before the Death Odong-Odong Incident in Silebu Village