Pemuda Asal Wanasalam Jalan Kaki Tiga Hari ke Kantor Bupati Lebak, Ini Tuntutannya

Penulis: Nurandi
Editor: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga pemuda di Lebak yang sedang melakukan aksi jalan kaki menuntut pembangunan jalan di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Jumat (20/1/2023).

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Tiga pemuda asal Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak berjalan kaki tiga hari tiga malam menempuh jarak 98 kilometer menuju Kantor Bupati Lebak di Rangkasbitung.

Mereka yaitu, Nurdin, Riki Indriana dan Repi Rizali, mahasiswa dan juga pengurus organisasi Mahasiswa Taktis Demokratis Wanasalam (Matadewa).

Mereka menuntut pembangunan ruas jalan kabupaten Desa Ketapang-Bejod sepanjang 2 kilometer kepada Pemerintah Kabupaten Lebak.

"Saya bersama masyarakat dan akan terus berupaya agar hak-hak masyarakat terpenuhi, Kami juga siap, jika harus bertentangan dengan pihak manapun yang merugikan masyarakat," kata Nurdinkepada TribunBanten.com, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Bawaslu Lebak Buka Rekrutmen Panwaslu Desa dan Kelurahan, Ini Syarat, Tugas dan Fungsinya

Mereka berjalan kaki mulai dari Kecamatan Wanasalam menuju Kantor Bupati Lebak di Rangkasbitung pada 17 Januari 2023.

Mereka akan terus konsisten dan mengawal kinerja Pemkab Lebak dalam menuntaskan pembangunan di Desa Ketapang dan Bejod.

"Kami pastikan akan tetap konsisten dan bersama mengawal kinerja Pemerintahan Kabupaten Lebak," ujarnya.

Diketahui masyarakat, sebelumnya melakukan aksi demo di depan Kantor Kecamatan Wanasalam pada 17 Januari 2023, menuntut agar Pemkab Lebak segera menuntaskan pembangunan jalan.

Tuntutan tersebut karena ruas jalan kabupaten Desa Ketapang-Bejod sepanjang 2 kilometer, sudah belasan tahun rusak.

Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat, dan saat ini kondisinya sudah rusak dan memprihatinkan.

Riki Indriana yang juga pejalan kaki, mengatakan bahwa aksi yang dilakukannya adalah upaya guna mendapatkan kepastian pembangunan jalan tersebut.

"Ini merupakan salah satu upaya yang kami lakukan guna mendapatkan kepastian terkait pembangunan jalan poros kabupaten yang sudah dibiarkan rusak selama kurang lebih 11 tahun," katanya.

Baca juga: Pemkab Lebak Siapkan Anggaran Rp5,3 Miliar untuk Program RTLH di Tahun 2023

Dirinya melanjutkan Bupati Lebak jangan menutup mata akan penderitaan yang masyarakat alami karena jalan yang sudah belasan tahun rusak.

"Kami akan perjuangkan sampai berhasil, apapun risikonya. Karena masyarakat sudah tersiksa akibat nfrastruktur jalan yang dibiarkan rusak, belasan tahun," ujarnya.

Sementara itu Repi Rizali, mengungkapkan keinginan masyarakat sederhana yakni pembangunan jalan di Desa Ketapang dan Bejod segera dilakukan.

"Karena masyarakat sudah lama menantikan, sudah belasan tahun rusak. Kami masyarakat di pelosok sangat menantikannya," katanya.

Dirinya menambahkan, jika pembangunan jalan di Desa Ketapang dan Bejod tidak selesai, hal tersebut merupakan bentuk kegagalan.

Baca juga: Keindahan Wisata Pantai Ciantir Sawarna di Lebak Banten: Terkenal Hingga Mancanegara

"Kepada Bupati kasian rakyat yang menderita tapi kalo merasa mampu silakan buktikan, berikan apa yang menjadi hak masyarakat," ucapnya.

Saat ini ketiganya sudah berada di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, dan masih menempuh jarak sekitar 37 kilometer lagi, menuju Kantor Bupati Lebak, tepatnya di Alun-alun Rangkasbitung.

Berita Terkini