TRIBUNBANTEN.COM - F (18) korban pelecehe seeksual seorang ustaz berinisial W (40) di Ciledug, Kota Tangerang mengalami trauma berkepanjangan.
F menceritakan, kasus pelecehan seksual itu telah dialaminya ketika masih kelas 6 Sekolah Dasar (SD).
Pelecehan itu kata F, dilakukan pelaku di sebuah majelis taklim tempat belajar mengaji, di Kawasan Ciledug, Kota Tangerang.
Usai mengalami pelecehan seksual, F mengaku trauma selama 1 tahun. Dia merasakan ketakutan yang mendalam, baik untuk ke luar rumah maupu bertemu dengan pelaku.
Baca juga: Korban Ungkap Ustaz Pelaku Pelecehan Seksual di Ciledug Kabur ke Serang Banten
"Saya mengalami trauma selama 1 tahunan, saya takut ketemu pelaku, saya juga takut ke luar rumah," paparnya saat ditemui di kediamannya, Selasa (31/12/2024).
Kendati demikian, saat ini dirinya mengaku trauma yang dialaminya itu telah hilang, hingga berani membongkar kasus pelecehan seksual yang dilakukan W.
"Alhamdulillah sekarang traumanya sudah hilang, saya pun berharap kepada korban-korban lainnya, untuk menguatkan mental, setelah kasus ini dilaporkan ke polisi," ungkapnya.
Di samping itu, F juga menceritakan soal, peristiwa pelecehan yang dialaminya.
Kejadian itu kata F, bermula ketika dirinya masih berusia 11 tahun atau kelas 6 SD.
Pelecehan seksual itu dilakukan W ketika proses belajar mengaji selesai. F mengaku dirinya kemudian diajak ke toilet oleh pelaku.
“Saya dilecehin, dipegang-pegang kemaluannyanya sampai mengeluarkan cairan,” kata F.
Usai dilecehkan, F mengaku tak berani menceritakannya kepada siapapun, lantaran takut jika permasalahannya menjadi panjang.
Terlebih, F menganggap bahwa pelaku masih merupakan guru atau ustaznya.
“Pas itu masih kecil, masih usia 6 SD. Terus takut juga, sama dia juga ustaz juga,” ujarnya.
Kasus dugaan pelecehan seksual itu pun akhirnya terbongkar setelah F menceritakan apa yang telah dialaminya kepada orangtua, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Dia pun telah melaporkan dugaan kasus pelecehan seksual ini ke Polres Metro Tangerang Kota.
“Udah makin banyak korbannya, makannya buat laporan polisi. senin kemarin (23 Desember),” papar F.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com