SOSOK Harison Mocodompis, Kakanwil BPN Banten yang Baru, Siap Lawan Mafia di Tanah Jawara
Sosok Harison Mocodompis resmi menjabat Kakanwil BPN Banten dan menegaskan komitmennya melawan mafia tanah.
Penulis: Ahmad Haris | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Haris
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kursi Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kakanwil BPN) Provinsi Banten kini resmi dijabat oleh Harison Mocodompis.
Ia baru dilantik pada awal November 2025.
Harison menggantikan Sudaryanto, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Ditjen PHPT) di Kementerian ATR/BPN.
Pada Senin (17/11/2025), Harison Mocodompis dan Sudaryanto bertemu Gubernur Banten Andra Soni di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Kota Serang, untuk melapor dan berpamitan.
Baca juga: Pembangunan Batalion TNI AD Picu Tangis Warga Rancapinang, Emak-emak Minta Prabowo Turun Tangan
“Hari ini Kakanwil BPN Provinsi Banten yang lama pamit ke Gubernur Banten, saya sekalian melapor sebagai Kakanwil BPN Provinsi Banten yang baru. Itu saja acaranya, tidak ada yang lain,” ujar Harison kepada wartawan.
Harison menegaskan bahwa tidak ada pembahasan khusus terkait mafia tanah dengan Gubernur Andra Soni. Namun, ia memastikan pemberantasan mafia tanah tetap menjadi prioritasnya.
“Masalah mafia tanah adalah proses yang setiap hari harus kami lawan. Tanpa didiskusikan pun kami kerjakan. Apa yang menjadi atensi Pak Gubernur akan kami laksanakan. Beliau sangat fokus pada pembangunan Banten, dan pasti ada keterlibatan BPN di dalamnya,” ucapnya.
Tanggapan Harison Mocodompis Soal Konflik Lahan di Rancapinang Pandeglang
Harison juga merespons konflik lahan antara warga Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, dengan TNI AD.
Ia mengaku belum mengetahui detail persoalan tersebut karena baru sekitar satu minggu menjabat.
“Saya belum tahu masalah utamanya apa. Tapi setiap persoalan pertanahan, apalagi tanah yang sudah terdaftar, pasti tercatat di BPN,” kata Harison.
Menurutnya, penyelesaian konflik harus mengedepankan dialog dua pihak.
“Kita harus lihat dulu permasalahannya seperti apa, kepentingan masing-masing seperti apa. Apalagi ini antara pemerintah (TNI AD) dan rakyat, tentu sensitif,” jelasnya.
“Kita dudukkan dulu. Bagian penanganan sengketa dan konflik lahan ada di BPN, nanti akan kami update seperti apa perkembangan selanjutnya,” ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Kepala-BPN-Banten-Harison-Mocodompis-menga.jpg)