Cetak Generasi Emas 2045, Kemendukbangga/BKKBN Perkuat Implementasi Program Tamasya

BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Kompetensi Pengasuh TAMASYA/Kader BKB dan Kemitraan Program Tamasya

Editor: Ahmad Tajudin
Dok. BKKBN
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Kompetensi Pengasuh TAMASYA/Kader BKB dan Kemitraan Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA)” di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa, (28/10/2025). 

TRIBUNBANTEN.COM - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Kompetensi Pengasuh TAMASYA/Kader BKB dan Kemitraan Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA)” di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa, (28/10/2025).

Kegiatan ini sebagai langkah konkret BKKBN dalam memperkuat implementasi Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), yaitu layanan pengasuhan anak berbasis keluarga dan komunitas yang terintegrasi untuk mendukung tumbuh kembang anak dan kesejahteraan keluarga, terutama bagi keluarga pekerja di lingkungan industri.

Masa anak-anak dinilai sebagai periode emas yang sangat menentukan kualitas generasi masa depan. Karena itu, pengasuhan yang berkualitas menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan keluarga dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Kemendukbangga/BKKBN Kucurkan DAK 2025 di Banten senilai Rp100 M, Sukseskan Program Bangga Kencana

Ketua DWP kemendukbangga/BKKBN, Afiatus Salamah Budi Sdtiyono mengucapkan syukur lantaran sejumlah industri di Cilegon yang siap berkolaborasi.

"Alhamdulillah ada sembilan perusahaan yang berkolaborasi dengan Tamasya Kemendukbangga BKKBN. Kita akan tingkatkan terus supaya Tamasya tetap eksis di masyarakat. Peran Kemendukbangga sendiri mencetak pengasuh yang bersertifikasi dan sesuai dengan kompetensi yang ada di Tamasya yaitu empat layanan itu harapanya Tamasya jadi ramah anak aman untuk semua," ujarnya kepada awak media, Selasa (28/10/2025).

Afiatus Salamah menyebut, urgensi dari kegiatan ini yaitu untuk membuat masyarakat yang bekerja lebih aman lebih sehat dan lebih sayang terhadap anak untuk masa depan Indonesia emas 2045.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Rusman Efendi mengatakan bahwa kegiatan ini later belakangnya yaitu sebagai pemerintah harus hadir untuk masyarakat.

"Kenapa negara hadir dalam program Tamasya adalah bahwa kita menuju Indonesia emas tahun 2045 kita manfaatkan bonus demografi. Di mana masyarakat Indonesia sebagian lebih banyakberada pada usia produktif dibanding usia non produktif, Indonesia emas itu akan terwujud kalau semua bekerja ibu bekerja bapak bekerja," ungkapnya.

Rusman menyebut, tantangan saat ini, dari tahun ketahun partisipasi perempuan dalam bekerja semakin meningkat.

Sehingga ia menilai harus ada tempat penitipan anak yang betul-betul dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak dengan dipastikan adanya empat pendamping di Tamasya.

"Baagi kader harus mempunyai kompetensi yang baik dan sertifikat, kemudian si anak memiliki pendampingan yang baik di Tamasya, orang tua juga berkomunikasi baik dengan tempat pendidikan, berikutnya manakala ada anak anak yang punya masalah kesehatan sudah ada tempat rujukan. Itu mungkin bagian bagaimana agar program Tamasya menjadikan tempat penitipan anak yang ramah anak, sehingga orang tua khusunya ibu dapat bekerja dengan tenang dan bisa membantu meningkatkan pendapatan keluarga dan negara," ungkapnya.

Adapun untuk kegiatan ini alasan Provinsi Banten, khususnya Kota Cilegon, dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merupakan wilayah dengan pertumbuhan industri yang pesat serta peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kerja.

Baca juga: Pemprov Banten Resmi Batasi Jam Operasional Truk Tambang, Berikut Jadwal dan Daftar Ruas Jalannya

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025 mencatat tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Provinsi Banten mencapai 48,90 persen, sedangkan di Kota Cilegon sebesar 43,26 % . Kondisi ini menunjukkan meningkatnya peran perempuan di sektor industri, namun sekaligus menghadirkan tantangan dalam pengasuhan anak di keluarga pekerja.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 peserta, terdiri atas 100 pengasuh TAMASYA dan kader BKB di Kota Cilegon serta 50 peserta undangan dari unsur pemerintah daerah, OPD KB kabupaten/kota, organisasi masyarakat, dan mitra perusahaan ini, juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting. 

Di antaranya Wali Kota Cilegon, Bapak Robinsar, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendukbangga/BKKBN RI, Ibu Afiatus Salamah Budi Setiyono, Ketua TP PKK Kota Cilegon, Ibu Hj. Alfi Rizki Aghnia Robinsar, serta Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI, Bapak Nopian Andusti, SE., MT.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved