Kabar Dunia
Mayoritas Warga Israel Tolak Pemimpinnya Kembali Berkuasa, Karier Netanyahu Diujung Tanduk
Popularitas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya kian menurun tajam di penghujung tahun 2025.
Netanyahu dikritik karena gagal mengantisipasi ancaman dan dianggap bertanggung jawab atas kelalaian intelijen.
Perpecahan di dalam pemerintahan semakin tajam ketika sejumlah menteri, termasuk Menteri Pertahanan, berbeda pandangan soal strategi menghadapi Hamas dan pembebasan sandera.
Situasi ini lantas menimbulkan kesan bahwa koalisi pemerintahan Netanyahu sedang retak dari dalam.
Kebijakan luar negeri Netanyahu juga menuai kritik tajam, terutama dari sekutu tradisional seperti Amerika Serikat.
Keputusan Israel yang dianggap terlalu keras dalam konflik Gaza membuat hubungan diplomatik dengan Washington menegang.
Beberapa diplomat menilai Netanyahu telah kehilangan kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara keamanan nasional dan tekanan global.
Dengan serangkaian tekanan politik, tuduhan korupsi, protes publik, dan krisis kepercayaan yang membesar, masa depan Netanyahu kini berada di ujung tanduk.
Banyak warga Israel menilai sudah waktunya bagi negara itu untuk melangkah ke babak baru dengan kepemimpinan yang lebih segar dan kredibel.
SUMBER: TRIBUNNEWS
| Kala Trump Kembali Puji Prabowo di Depan 25 Kepala Negara Besar Dunia |
|
|---|
| Dihadiri Prabowo, Trump Sebut KTT Perdamaian Gaza Jadi Simbol Penutup Potensi Perang Dunia III |
|
|---|
| 27 Kepala Negara Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Prabowo Satu-satunya dari Asia Tenggara |
|
|---|
| Gelombang Protes Meletus di Kota Besar Eropa usai Israel Cegat Armada Global Sumud Flotilla ke Gaza |
|
|---|
| Kala PM Anwar Ibrahim Minta Tolong AS untuk Bebaskan Warga Malaysia yang Disandera IDF Israel |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.