Ketua DPRD Lebak, Juwita Wulandari Semprot Satpol-PP : Penindakan Galian C Jangan Tunggu Ada Korban

Satpol-PP Kabupaten Lebak, dinilai lambat dalam melakukan penindakan terhadap galian C yang tidak mengindahkan lingkungan. 

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Juwita Wulandari menilai Satpol-PP Kabupaten Lebak lambat dalam melakukan penindakan terhadap galian C yang tidak mengindahkan lingkungan, Jumat (29/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Satpol-PP Kabupaten Lebak, dinilai lambat dalam melakukan penindakan terhadap galian C yang tidak mengindahkan lingkungan. 

Pasalnya, Satpol-PP baru melakukan penindakan setelah ada korban berjatuhan. 

Demikian itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Juwita Wulandari

"Agak disayangkan memang, kalau sudah ada korban baru bertidak, itu yang disayangkan," ujarnya, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Buntut Kecelakaan Beruntun di Rangkasbitung Akibat Ceceran Tanah, Lokasi Galian C di Lebak Disegel

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, bahwa setiap pengusaha di Lebak harus memperhatikan aspek lingkungan.

Hal itu penting dilakukan, agar tidak menimbulkan korban jiwa kepada masyarakat. 

"Jadi lingkungan itu harus dibuat senyaman mungkin, jangan sembarangan. Supaya tidak bahaya ke masyarakat juga," tegasnya. 

Meskipun begitu, kata dia, DPRD Lebak telah melakukan pembahasan bersama Satpol-PP. 

"Kita sudah duduk bareng, sudah ngajak Satpol-PP juga membahas kaitannya dengan  K3," katanya. 

Ia mengimbau kepada para pengusaha galian C di Lebak, agar tidak sembarangan ketika berusaha.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun Libatkan 10 Kendaraan di Rangkasbitung, Diduga Akibat Ceceran Tanah Galian C

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan beruntun pengendara sepeda motor terjadi di Jalan Raya Rangkasbitung-Cikande, tepatnya di Desa Sukamanah, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (25/8/2025) sore. 

Peristiwa tersebut diduga terjadi akibat adanya ceceran tanah yang jatuh ke jalan dari truk- truk pengangkut galian C.

Kasus kecelakaan itu sempat viral di media sosial (medsos) yang memperlihatkan sejumlah kendaraan sepeda motor terjatuh. 

Tak hanya itu, salah satu korban kecelakaan juga sempat mengalami kejang-kejang di lokasi kejadian. 

Sedangkan pengendara roda dua lainnya yang diketahui merupakan pengendara asal Bogor terjatuh saat sedang membonceng anaknya. 

Akibat peristiwa tersebut, sejumlah pemotor mengalami luka-luka. Dua di antaranya dilaporkan dilarikan ke rumah sakit.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada 10 orang korban yang terjatuh, dua orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit. 

"Korban yang jatuh ada 10 orang, dua orang sudah dibawa ke rumah sakit," ujar Andi dalam sambungan telepon, Selasa (26/8/2025).

Andi menyebut, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB pasca turun hujan.

"Tadi itu kejadiannya jam 16.00 WIB sore, karena kondisi jalannya licin yah," katanya. 

Menurutnya, kecelakan di wilayah tersebut sering terjadi yang diakibatkan truk angkutan galian C. 

"Kalau tidak salah SE itu kan ada, dan sudah jelas kalau truk pengangkut pasir dan tanah tidak boleh melintas siang hari. Tapi sepertinya aturan itu tidak diindahkan," ujarnya. 

Andi menilai, kejadian ini telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. 

"Yang jelas ini sudah sangat- sangat membahayakan pengguna jalan pokonya. Parah banget mas," ungkapnya.

Andi mendesak, pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk menindak tegas truk pengangkut tanah yang membahayakan pengguna jalan.

"Tolong aparat kepolisian bisa menertibkan angkutan galian C. Banyak pengendara sering jatuh akibat ceceran tanah," tegasnya.

 

 

 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved