Memasuki Musim Penghujan, Masyarakat Lebak Diminta Waspada Potensi Bencana Banjir hingga Longsor

Memasuki musim penghujan, masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diminta siap siaga dalam menghadapi potensi bencana alam. 

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
Misbahudin/TribunBanten.com
ILUSTRASI - Akses Jalan Raya Tb Hasan di Rangkasbitung, Lebak, terputus akibat banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin (13/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Memasuki musim penghujan, masyrakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diminta waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi adanya bencana alam. 

Adapun imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Kasi Kesiapsiagaan pada BPBD Lebak, Sulaemi. 

"Memasuki musim hujan, himbauan kepada masyarakat untuk tetap siaga, dan waspada," ujarnya saat ditemui TribunBanten.com, Kamis (13/11/2025). 

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Lebak Imbau Masyarakat Batasi Aktivitas di Area Pantai Selatan

Sulaemi mengatakan, di tengah musim penghujan sekarang ini dimungkinkan dapat menimbulkan resiko bencana alam.

Seperti banjir, longsor dan pohon tumbang. 

Kata Sulaemi, potensi kerawanan banjir berada di wilayah Kecamatan Rangkasbitung.

"Kalau banjir diperkotaan, itu Rangkasbitung. Sementara luapan sungai di Kecamatan Lebakgedong, Cipanas, Sajira, Curugbitung, Maja dan Kalanganyar," katanya. 

Lanjut, untuk kerawanan longsor berada Kecamatan Cibeber. 

"Longsor yang sering terjadi itu di Cibeber, tanah longsor yang menutupi badan jalan," katanya. 

Sulaemi juga menyarankan kepada masyarakat, agar bisa melihat informasi mengenai kerawanan dari BMKG, BNPB dan BPBD.

Sulaemi menambahkan, masyarakat juga bisa menghubungi kontak hotline di Instagram BPBD Lebak, ketika membutuhkan bantuan.

"Supaya bisa memitigasi ketika sebelum aktivitas di luar rumah. Itu bisa langsung dihubungi saja, terkait laporan kebencanaan," ujarnya. 

Selain itu, masyarakat Lebak juga diminta untuk selalu bergotong royong dalam membersihkan lingkungan. 

"Sangat perlukan gotong royong, karena bencana ini tidak bisa diaku oleh satu lembaga saja, melainkan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan pemerintah," pungkasnya. 


 

 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved