Makan Bergizi Gratis

Soal Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, BGN Sebut SOP Tak Dijalankan oleh SPPG

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menanggapi soal terjadinya keracunan massal pada siswa di Bandung Barat.

Editor: Ahmad Haris
rahmat kurniawan/tribun jabar
GELOMBANG 2 KERACUNAN - Kondisi siswa yang mengalami keracunan MBG saat dirawat di GOR Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Rabu 24 September 2025./Rahmat Kurniawan. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengungkap, keracunan massal MBG di Bandung Barat salah satunya disebabkan karena adanya SOP yang tidak dijalankan 

"Jadi begini yang sudah yang kami temukan di awal SOP-nya itu soal teknik memasak. Memasak itu, makanan dari dimasak sampai matang. Maksimal ya itu harus 6 jam langsung disantap."

"Artinya kalau mereka mau memberikan makanan ini jam 07.00 pagi atau jam 08.00 pagi, masaknya harus jam 02.00 - 03.00 dini hari, berarti kan masih di bawah 6 jam. "

"Terjadi kesalahan SOP ya, kan kami sudah ada SOP-nya dari BGN soal ini (batas waktu memasak hingga dimakan)," jelas Nanik.

MBG Harus Dimasak oleh Chef Bersertifikasi

Untuk itu kini BGN pun memperketat aturan agar SOP ini bisa terus dilakukan oleh dapur MBG.

Salah satunya yakni MBG harus dimasak oleh seorang chef yang tersertifikasi.

"Nah, itulah tadi kenapa kenapa kita bilang yang masa ini sekarang diwajibkan chef. Kalau dia seorang chef yang bersertifikasi dia paham dia tidak akan berani untuk 'ah saya masak dululah gitu kan."

"Ini dalam tanda kutip kemalasan. Saya masak dulu ah. Nanti dibaginya entar kan enggak apa-apa' gitu mikirnya. Mungkin selama ini mereka suka makan di rumah. Kalau di rumah kan dipanasin ya kan ya."

"Di rumah kan ada makanan lebih 12 jam enggak apa-apa tapi karena dipanasin. Tapi ini kan tidak melalui proses pemanasan," terang Nanik.

SPPG Tangsel Perketat Standar Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Keracunan Siswa

Kasus keracunan makanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Banten menjadi peristiwa yang menuai sorotan publik akhir-akhir ini.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunBanten.com, terdapat ratusan siswa yang mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan MBG.

Rinciannya, 480 siswa di Kabupaten Pandeglang, 27 siswa di SMPN 1 Kramatwatu Kabupaten Serang, dan puluhan lainnya di beberapa sekolah di Kabupaten Serang.

Koordinator Wilayah (Korwil) Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tangerang Selatan, Nindy Sabrina, mengaku memiliki standar tinggi dalam memproduksi makanan MBG.

Ia mengatakan, dalam memasak makanan untuk program MBG, pihaknya sangat memperhatikan ketepatan waktu agar makanan tidak basi dan tetap aman untuk dikonsumsi para siswa.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved