Bakal Kucurkan Dana Rp10-20 Triliun, Menkeu Purbaya Minta Bank Jakarta Tidak Panik: Akan Saya Hitung
Purbaya mengaku kebijakan serupa juga bakal dilakukan terhadap bank daerah lainnya, dalam waktu dekat akan diberikan ke Bank Jatim.
TRIBUNBANTEN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan akan mengucurkan dana ke Bank Jakarta sebesar Rp10-20 triliun.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah mengirim dana kas negara senilai Rp200 triliun untuk lima bank himpunan bank milik negara (himbara) pada Jumat (12/9/2025) lalu.
Rincian dana tersebut yaitu:
- Bank BRI senilai Rp55 triliun
- Bank Mandiri Rp55 triliun
- Bank BNI senilai Rp55 triliun
- Bank BTN Rp25 triliun
- BSI sebesar Rp10 triliun
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meminta perbankan utamanya bank-bank himbara, untuk aktif menyalurkan kredit setelah menerima dana dari pemerintah sebesar Rp200 triliun.
Menurut Purbaya, perbankan perlu menyalurkan dana secara optimal agar tidak hanya mengendap tanpa memberikan nilai tambah bagi perekonomian.
Purbaya mengungkapkan bakal mengucurkan dana ke Bank Jakarta sebesar Rp10-20 triliun setelah bertemu Gubernur Jakarta, Pramono Anung, di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dia mengatakan kucuran dana tersebut diharapkan dapat mendongkrak sektor UMKM di Jakarta.
Purbaya juga berharap agar Bank Jakarta tidak panik dalam pengalokasiannya setelah memperoleh dana kucuran tersebut.
"Saya tanya tadi ke Pak Gubernur apakah Bank Jakarta bisa nyerap? Jangan sampai saya kasih duit terus panik terus waduh nggak bisa menyalurkan. Tapi kata Pak Gubernur bisa (Bank Jakarta menyerap kucuran dana dari pemerintah pusat)," ujarnya.
"Nanti jumlahnya akan saya hitung, tapi kalau Rp10 atau 20 triliun nanti bisa nyerap pasti ya. Nanti itu akan nyebar ke UMKM atau industri lain di Jakarta atau tempat lain," sambung Purbaya.
Purbaya mengaku kebijakan serupa juga bakal dilakukan terhadap bank daerah lainnya. Namun, dalam waktu dekat, dia menyebut dana pemerintah akan diberikan ke Bank Jatim.
"Nanti selain Bank Jakarta, akan dicoba juga ke beberapa daerah lain. Tetapi waktu dekat di Jatim," ujarnya.
Sebelumnya, Purbaya telah membuat kebijakan terkait penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun di lima bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Adapun tujuannya untuk mendorong perputaran ekonomi di masyarakat lebih cepat.
Di sisi lain, sambung Purbaya, kucuran dana itu juga diharapkan akan berdampak pada peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak.
"Saya taruh bibit uang di bank dengan harapan ekonomi jalan, supaya pada akhirnya pajak saya, pendapatan pajak saya naik. Bukan dengan intensifikasi, tetapi ekstensifikasi, tapi karena ekonomi yang tumbuh lebih baik," ujarnya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta, pada 16 September 2025 lalu.
Menurut perhitungan Purbaya, pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen dapat menambah penerimaan pajak hingga Rp100 triliun.
Dia juga meyakini penempatan dana pemerintah di bank bakal dirasakan dalam beberapa bulan ke depan melalui peningkatan penyaluran kredit.
"Jadi saya pikir nggak terlalu lama lagi kita akan lihat ekonomi yang lebih bergairah," jelasnya.
Pada kesempatan berbeda, Purbaya juga membeberkan tujuan lain dari pengucuran dana Rp200 triliun ke bank tersebut.
Yaitu menurunkan bunga pinjaman maupun bunga deposito. Dia mengatakan jika hal itu terjadi, maka perbankan tidak akan melakukan perang bunga lagi.
"Saya pikir dengan cara itu, paling enggak kalau mereka belum bisa nyalurin, karena mereka punya uang lebih, mereka enggak akan perang bunga lagi," kata Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada 15 September 2025 lalu.
Purbaya juga mengungkapkan ketika bunga pinjaman maupun bunga deposito mengalami penurunan, maka masyarakat tidak ragu lagi untuk membelanjakan uang yang dimilikinya.
Dia turut optimis masyarakat tidak mengalami keraguan lagi ketika akan meminjam uang ke perbankan.
"Jadi yang punya uang enggak ragu lagi untuk belanjain, yang mau pinjem ke bank enggak ragu untuk pinjam," beber Purbaya.
Namun, Purbaya menegaskan alokasi dana pemerintah itu diserahkan ke pihak perbankan.
Ia menyebut bank dapat memberikan kredit kepada Koperasi Desa Merah Putih atau program pemerintah lain.
"Kami ada instruksi ke perbankan kalau mereka pakai untuk Koperasi Merah Putih, otomatis bunga yang kami charge ke mereka jadi lebih rendah ke mereka, jadi 2 persen dari sebelumnya sekitar 4 persen. Jadi enggak ada lagi cost tambahan bagi Himbara," jelas Purbaya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail/Endrapta)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Abaikan Permintaan Luhut, Mahfud MD Akui Salut dan Puji Langkah Menkeu Purbaya |
![]() |
---|
Cek Rekening Bank DKI Jakarta, Bansos KJP Plus Oktober 2025 Cair Hari Ini |
![]() |
---|
DLH Jakarta Angkut 126,65 Ton Sampah dari Monas Usai Perayaan HUT ke-80 TNI |
![]() |
---|
Wapres Gibran Kembali Tak Hadiri Mediasi Kedua Gugatan Perdata soal Ijazah, Sidang Digelar Tertutup |
![]() |
---|
MEMANAS! Menkeu Purbaya Tetap Potong Anggaran MBG, Meski Ditentang Luhut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.