Sosok MH, Korban Perundungan SMPN 19 Tangsel Dikenal Sebagai Anak Kreatif dan Tekun Ibadah

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - MH (13) siswa SMPN 19 Tangerang Selatan (Tangsel) dinyatakan meninggal dunia, usai diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekelasnya, dikenal sosok yang baik dan kreatif.

Hal itu disampaikan Kusnadi, ayah korban kepada TribunBanten.com saat ditemui di kediamannya.

Ayah Korban, Kusnadi mengatakan, bahwa semasa hidupnya sang anak dikenal sebagai sosok yang kreatif dan tekun beribadah.

Dengan memanfaatkan barang bekas seperti papan triplek, kardus, dan beberapa barang bekas lainnya, almarhum MH bisa membuat sejumlah mainan unik seperti tembakan, kotak CCTV, layangan, pesawat, ekskavator, dan beberapa lainnya.

Baca juga: Karangan Bunga Berjajar di Rumah MH, Siswa SMPN 19 Tangsel yang Meninggal Usai Jadi Korban Bullying

Menurutnya, kreativitas sang anak sudah terlihat sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Dia kan punya om yang kerja di tempat event organizer (EO), nah bekas-bekas tripleknya tuh dimintain sama dia, terus dibuatin mainan seperti tembakan, layangan, dan maenan lainnya gini nih," katanya, sembari menunjukkan karya sang anak, saat ditemui di kediamannya, Senin (17/11/2025).

"Terus kardus bekas juga dia buatin mainan, memang kreatif anaknya," sambungnya.

Dengan nada rintih, Kusnadi juga menyampaikan, barang-barang yang dihasilkan itu, tak jarang ia jual kepada yang berminat, dan hasilnya diberikan kepada orangtua.

"Kalau ada yang mau beli barang-barang itu dia jual, terus dikasih ke ibunya. Dia mah paling cuma minta beberapa buat jajan," tuturnya.

Menurutnya, sang anak sempat berujar bahwa dirinya memiliki cita-cita sebagai seorang arsitek ketika dewasa kelak.

"Dia katanya pengen jadi arsitek," ucap Kusnadi.

Baca juga: Komnas PA Banten Buka Layanan Pengaduan, Korban Bullying Bisa Lapor Lewat Kanal Ini : Begini Caranya

Selain kreatif, lanjut Kusnadi, sang anak selama ini juga dikenal sebagai sosok yang tekun beribadah. 

"Shalat nya itu rajin gak pernah lepas 5 waktu, makanya waktu ninggal orang-orang di masjid itu nangis semua," tutupnya.

Hal senada turut disampaikan oleh kakak sepupu korban, Rizki Fauzi (29), yang turut mengenang sosok korban semasa hidup.

Ia mengatakan, kreativitas yang dimiliki korban tidak dimiliki oleh kerabat lainnya.

"Dia doang tuh yang bisa kayak gitu, gak tau belajar dimana. Dan juga hasil karya nya itu juga sering di unggah di medsos dia dengan nama akun tiktok @tentara kardus," ucap Rizki.

Baca juga: Kilas Balik Kasus Perundungan di SMPN 19 Tangsel, Korban MH Meninggal Dunia Setelah Sepekan Dirawat

Adapun saat ditanya perihal proses hukum yang hendak ditempuh pihak keluarga, Rizki belum memberikan keterangan lebih lanjut.

"Rencana hari ini mau buat laporan ke Polres, tapi nanti lagi nunggu rekam medis dari rumah sakit dulu," pungkasnya.

Seperti diketahui, kasus dugaan tindak perundungan itu terjadi pada 20 Oktober 2025 lalu, saat jam istirahat di lingkungan sekolah.

Korban berinisial MH (13) diduga mengalami tindak kekerasan berupa pukulan di bagian kepala menggunakan benda tumpul.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, pada Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB, korban sempat dirawat selama satu pekan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan.